Surabaya, CNN Indonesia -- Satu dari dua jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara sejak Rabu (31/12) belum berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian daerah Jawa Timur. Pasalnya, ada ketidakcocokan antara bukti post mortem dengan ante mortem.
Kepala bidang doktor kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Dokter Budiyono mengatakan polisi belum bisa mempertanggungjawabkan hasil identifikasi forensik atas satu jenazah lelaki.
"Tim belum cukup bukti untuk memastikan korban tersebut. Hal ini karena hasil banding ante dan post mortem tidak sesuai dan belum bisa dipertanggungjawabkan," kata Budiyono menjelaskan dari ruang Pusat Krisis Markas Polda Jawa Timur, Kamis (1/1).
Pada pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB tadi, pihak tim forensik data post mortem dan ante mortem telah bertemu dan melakukan diskusi mengenai identitas dua jenazah penumpang QZ8501. Hasil diskusi tersebut akhirnya disampaikan kepada pihak keluarga korban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budiyono kemudian mengatakan jenazah yang belum teridentifikasi merupakan pria remaja dengan tingi badan sekitar 140 sampai 150 sentimeter, diduga mengalami pembekakan dan pemanjangan akibat tenggelam.
Selain itu, korban yang berasal dari ras Mongoloid tersebut memiliki rambut hitam dengan panjang kurang dari 6 sentimeter serta tahi lalat kurang lebih 0,4 x 0,4 sentimeter di dada sebelah kiri atas.
"Tim akan terus bekerja menggali dan mengumpulkan bukti-bukti," kata dia menegaskan.
Sementara itu, satu jenazah lainnya telah resmi diumumkan identifikasinya oleh kepolisian di saat yang bersamaan. Jenazah tersebut diidentifikasi bernama Hayati Lutfiah Hamid, warga Sidoarjo.
Jenazah Lutfiah teridentifikasi menggunakan dua metode, yakni metode primer dan sekunder. Melalui metode primer, tim menemukan kesamaan data antara ante mortem dan post mortem. Sedangkan, metode sekunder juga dilakukan oleh tim yang terdiri dari sejumlah spesialis forensik.
Hingga saat ini, tim gabungan pencarian dan evakuasi yang dikomandoi oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan total delapan jenazah, dua diantaranya
"Adanya operasi sectio (operasi sesar) yang masih tampak. Informasi yang diperoleh ante mortem dari keluarga juga sama," kata Budiyono.
(utd/sip)