EVAKUASI AIRASIA

Lantaran Arus Kuat, Belum Ada Penyelam yang Terjun ke Laut

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 06:57 WIB
Koordinator Misi SAR Pangkalan Bun, Marsekal Muda Sunarbowo Sandi, mengungkapkan tim gabungan saat ini tengah berusaha melakukan percepatan pencarian.
Prajurit TNI AL menurunkan peralatan selam di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12). Pencarian pesawat Air Asia QZ8501 akan dibantu oleh 47 penyelam dari Basarnas, TNI AL dan TNI AD. (ANTARA/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Koordinator Misi SAR Pangkalan Bun, Marsekal Muda Sunarbowo Sandi, mengungkapkan tim gabungan saat ini tengah berusaha melakukan percepatan pencarian. Hal itu dilakukan setidaknya selama satu-dua hari ke depan.

Menurut Sunarbowo, mereka rencananya bakal memaksimalkan alat deteksi sonar yang dimiliki satuan gugus laut dari KRI Banda Aceh, RSS Swift, dan USS Sampson untuk mencari jejak-jejak dari pesawat yang menghilang pada akhir pekan lalu itu.

Sunarbowo juga menerangkan sejauh ini belum ada tim penyelam yg diterjunkan ke laut. Tim penyelam itu sebenarnya telah siap bertugas, namun masih menunggu titik pasti lokasi pesawat AirAsia.

"Penyelaman itu pun dilakukan dalam kondisi laut tenang," ujarnya, kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasar data yang diungkapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Madya FHB Soelistyo kepada media, sepanjang Kamis (1/1) sebanyak 19 kapal gabungan milik Indonesia maupun negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat telah berpencar menelusuri area daerah operasi. Total area yang telah disisir ialah seluas 13.500 km persegi. Namun semuanya belum mendapatkan hasil yang positif.

Untuk mempermudah kerja pencarian dan evakuasi, bantuan kapal kembali datang. Kali ini, bantuan datang dari kapal tanker SKK Migas yang membawa suplai BBM bagi kapal pencari.

Selain kapal tanker, Soelistyo mengatakan, ia juga telah meminta kepada SKK Migas untuk memberangkatkan kapal tunda guna mendukung misi ini. Kapal tunda (tugboat) sendiri merupakan jenis kapal yang memiliki kemampuan manuver tinggi.

Tak hanya itu, Basarnas juga sudah berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut untuk mengirimkan kapal bantuan guna mengangkut logistik.

"Dari TNI AL saya instruksikan untuk memberangkatkan kapal tanker KRI Sorong untuk mendukung logistik di daerah operasi," ucap Soelistyo di kantor Badan SAR Nasional. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER