Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) dari Polda Jawa Timur terbilang cepat dalam mengidentifikasi jenazah Hayati Lutfiah Hamid -salah seorang korban yang kini telah diserahkan dan dimakamkan oleh keluarganya, kemarin. Kepada para media, Ketua Unit Identifikasi Korban Bencana (DVI) Komisaris Besar Polisi Budiyono berbagi cerita.
Budiyono mengaku sangat terbantu dalam mengidentifikasi jenazah korban Air Asia atas nama Hayati. "Karena memang ada Id card yang masih dipakai dan kalung yang berinisialkan nama," ujar Budiyono saat konferensi pers di Polda Jawa Timur.
Setelah dikonfirmasi kepada pihak keluarga, ternyata huruf inisial yang terdapat pada kalung jenazah adalah benar milik Hayati.
Selain itu kecocokan sidik jari dengan salah seorang keluarga kandung dari Hayati. "Kami melakukan pemeriksaan primer melalui sidik jari dan sekunder dengan menggunakan properti milik jenazah," ujar Budiyono. Saat ini Jenazah Hayati sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu untuk dua jenazah korban AirAsia QZ8501 yang baru tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, pada pukul 21.15 WIB Kamis (1/1), langsung diproses oleh tim DVI Polda Jawa Timur.
"Dua perempuan dewasa," kata Ketua Tim DVI Polda Jatim Komisaris Besar Budiyono di Crisis Centre di Mapolda Jatim, Kamis (1/1).
Budiyono memastikan bahwa jenazah yang baru tiba malam ini akan langsung dilakukan proses identifikasinya. "Tim DVI langsung melakukan pemeriksaan post mortem,” katanya kepada media.
Menurut Budiyono, sesuai perintah Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman, tim DVI akan bekerja tanpa henti agar lebih cepat memperoleh hasilnya. "Mudah-mudahan besok kami juga bisa lakukan rekonsiliansi,” ujarnya.
Budiyono mengatakan timnya kini sedang berupaya keras untuk bisa melakukan identifikasi terhadap dua jenazah korban. “Saya telah awasi langsung dan saksikan semua tim sudah bekerja dengan keras,” katanya menambahkan.
(sip)