Surabaya, CNN Indonesia -- Tim DVI Mapolda Jawa Timur mengaku kekurangan satu lagi data ante mortem untuk proses identifikasi korban AirAsia QZ8501. "Data ante mortem kurang satu, atas nama Emmanuel Plesel," ujar Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombes Budiyono di Crisis Centre di Mapolda Jatim, Kamis (1/1).
Untuk melengkapi kekurangan data tersebut, Budiyono mengaku pihaknya telah meminta bantuan Kedutaan Besar Perancis guna menghubungi keluarga Plesel. Remi Emmanuel Plesel adalah kopilot dari pesawat nahas AirAsia QZ8501.
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNN Indonesia, pria berkewarganegaraan Perancis ini sudah cukup berpengalaman dengan jam terbang hingga 2.275 jam. Hingga ia termasuk dalam daftar pilot-pilot terlatih oleh Federation Aviation Administration (FAA) sejak September 2013.
Hingga saat ini tim sudah berhasil mengumpulkan sebanyak 161 data antem mortem. Selain data ante mortem Plesel, tim DVI baru mengumpulkan 107 sampel DNA. "Sampai sekarang kami masih kurang 55 sampel DNA," kata Budiyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(sip)