EVAKUASI AIRASIA

KSAU: Empat Pesawat Masuk Kumulonimbus, Satu Hilang

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 17:35 WIB
"Saya punya pengalaman masuk awan CB. Empat pesawat masuk, satu hilang karena enggak punya radarnya," kata KSAU Marsekal Madya TNI AU Agus Supriatna.
Marsekal Madya TNI Agus Supriatna setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (2/1). (CNN Indonesia/ Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna menghimbau agar pesawat menghidari awan cumulonimbus (CB). Pasalnya, awan tersebut dianggap membahayakan penerbangan.

"Kalau dari pengalaman saya, awan CB jelas bahaya. Saya punya pengalaman masuk awan CB. Empat pesawat masuk, satu hilang karena enggak punya radarnya," kata Agus kepada media beberapa saat setelah dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (2/1). 


Agus mengatakan jika pada saat itu pesawatnya memiliki radar, dia memutuskan untuk tetap kembali alih-alih menembus melaluinya. Pasalnya, awan CB memang sangat berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mau ke kanan, ke kiri, ke atas, atau kembali, lebih baik kembali kalau tidak bisa tembus," ujar dia menjelaskan.

Sementara itu, ditanya mengenai kasus QZ8501, Agus mengatakan pihaknya telah mengerahkan pesawat Hercules untuk membantu proses pencarian dan evakuasi.

Aguspun berharap dalam waktu dekat kotak hitam pesawat nahas tersebut dapat ditemukan.

"Yang penting doanya dari teman-teman kotak hitam ketemu, dengan begitu kita bisa tahu apa yang terjadi di kokpit, apa yang dibicarakan kapten dan kopilot, semua akan bisa dianalisa," kata Agus.

Pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan terjatuh di perairan Kumai, Kalimantan Tengah pada Selasa (30/12) oleh pesawat Hercules milik TNI AU. Sebanyak tiga jenazah, dua perempuan dan satu lelaki, dievakuasi pada 16.50 WIB.

Selain jenazah, TNI AU dan TNI AL menemukan barang dari AirAsia berupa koper berwarna biru serta pelampung darurat. (utd/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER