EVAKUASI AIRASIA

Pencarian Badan Pesawat Dilakukan Hingga Pagi

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 21:16 WIB
Kapal berteknologi sonar ditugaskan untuk tetap melakukan pencarian di bawah laut pada Jumat malam ini hingga Sabtu pagi (3/1).
Petugas gabungan memanggul peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang sudah ditemukan untuk dibawa ke Surabaya menggunakan pesawat hercules milik TNI-AU di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat, 2 Januari 2015. 10 Jenazah diterbangkan ke Surabaya untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari keenam akan tetap dilakukan hingga Sabtu pagi (3/1). Kepastian tersebut disampaikan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, di Kantor Basarnas, Jakarta, Jumat petang (2/1).

"Malam ini kapal yang bertugas melakukan pencarian di bawah air tetap melakukan pencarian sampai besok (Sabtu) pagi. Harapannya agar Tim Gabungan segera menemukan titik terang bagian pesawat yang di dalamnya masih ada jenazah," kata Soelistyo.

Dalam operasi hari keenam, Basarnas memang diketahui menugaskan beberapa kapal untuk melakukan pencarian di bawah laut. Kapal-kapal yang menerima tugas tersebut adalah armada yang memiliki teknologi sonar untuk mendeteksi keberadaan objek dan benda metal di dasar laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapal-kapal yang ditugaskan melakukan pencarian di bawah laut adalah kapal milik BPPT, kapal Amerika, kapal milik Singapura, dan kapal Geo Survey," tambah Kepala Divisi Operasi Basarnas Mayor Jenderal Tatang Zaenudin kepada CNN Indonesia, Jumat (2/1).

Operasi pencarian korban dan badan pesawat di hari keenam mengalami perkembangan pesat. Total terdapat 30 jenazah yang ditemukan hingga hari keenam operasi oleh tim gabungan di Selat Karimata tersebut. Beberapa bagian pesawat juga telah ditemukan dan dibawa ke Posko Evakuasi, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. (rdk/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER