EVAKUASI AIRASIA

Maskapai Akan Diwajibkan Tatap Muka untuk Ambil Data BMKG

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 20:19 WIB
“Kalau dirasa tak perlu ambil data fisik, cukup unduh dari website. Tapi kenapa baru ambil jam 07.00 lalu dijawab AirAsia itu karena tradisi saja.”
Serpihan badan pesawat AirAsia QZ 8501 yang ditemukan dari KRI Yos Sudarso tadi malam dan diangkut oleh KRI Banda Aceh kemudian diterbangkan dengan helikopter milik TNI AL di Lanud Iskandar, Jumat, 2 Januari 2014. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan akan mewajibkan setiap maskapai penerbangan untuk mengambil langsung data cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum pesawat melakukan penerbangan. Langkah ini diambil menyusul kasus pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh dan diketahui tidak mengambil data cuaca BMKG sebelum terbang.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi Mustofa Djuraid menegaskan bahwa berdasarkan laporan BMKG dan Kemenhub AirAsia QZ8501 tidak mengambil data cuaca sebelum terbang. “Data cuaca diambil pukul 07.00 atau setelah ada pesawat QZ8501 hilang kontak,” ujar Hadi dalam jumpa pers di Kemehub Jakarta, Jumat (2/1) petang.

Hadi mengatakan munculnya masalah tersebut yang membuat menteri perhubungan pagi tadi blusukan untuk memastikan prosedur menjelang penerbangan dilakukan dengan benar. Peraturan menyebutkan data cuaca harus diambil dari BMKG. Di luar negeri juga mewajibkan maskapai mengambil data cuaca dari otoritas yang ditunjuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Persoalan mengambil online website apa fisik itu tidak masalah. Tapi yang jadi penekanan adalah seharusnya ada briefing fisik kepada pilot yang akan terbang tentang flight plan, manifes, termasuk kondisi cuaca,” tutur Hadi.

Dia menekankan bahwa pemberian penerangan yang ringkas secara secara tatap muka penting karena di situ terjadi dialog langsung antara kedua pihak. “Jadi bisa diskusi seperti apa rute yang akan dilalui,” ujar Hadi seraya menyebutkan bahwa ada informasi AirAsia tidak selalu melakukan hal tersebut.

Hadi mengingatkan bahwa menhub menegaskan ke depan harus ada briefing secara fisik sebelum penerbangan. Hal ini lebih menjamin keselamatan penerbangan jika dilakukan secara tatap muka.

“Kalau dirasa tidak perlu ambil data fisik, cukup unduh dari website. Tapi kenapa baru ambil jam 07.00 lalu dijawab AirAsia itu karena tradisi saja,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa ke depannya seluruh maskapai diwajibkan utk melalukan kontak secara  tatap muka. “Menhub sudah melakukan kunjungan ke Garuda, Lion, Citilink, dan lain-lain,” ujarnya.

(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER