EVAKUASI AIRASIA

Pencarian Udara Diperluas Meski Awan Badai Mengintai

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Sabtu, 03 Jan 2015 13:15 WIB
BMKG meyatakan kondisi di lokasi pencarian cukup berbahaya bagi tim evakuasi. Selain kumulonimbus yang mengintai, tinggi gelombang laut mencapai 3-4 meter.
Sejumlah jenazah dipindahkan dari perahu karet ke KRI Banda Aceh, Sabtu (3/1). (detikfoto/Grandyos Zafna)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Tim evakuasi udara kembali mengerahkan armadanya untuk mencari korban AirAsia QZ8501 meski cuaca masih belum bersahabat. BMKG memprediksi cuaca buruk melanda wilayah perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1).

Awan kumulonimbus yang diduga menjadi penyebab jatuhnya QZ8501 pun menghadang pencarian lewat udara. “Kondisi di lokasi pencarian masih cukup berbahaya bagi tim evakuasi. Awan CB berpeluang muncul sampai siang. Gelombang tinggi masih 3-4 meter," kata Kepala Stasiun Metereologi Iskandar, Pangkalan Bun, Lukman Soleh, di Lanud Iskandar.

(Baca: Awan Kumulonimbus Hambat Evakuasi Jenazah QZ8501)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, prakiraan cuaca itu tak memutus semangat tim pencari udara yang dikomandoi Letkol Penerbang Johnson Simatupang. "Area pencarian hari ini diperluas, dari 150 nautical mile menjadi 210 nm,” ujar Johnson.

Melihat ombak dan angin masih mengarah ke pinggir pantai, tim mengirim pesawat untuk melakukan pencarian dengan menyisir pinggir pantai hingga ke Sampit. Jika cuaca membaik, pencarian akan difokuskan pada area I, II, III, dan IV pada luas 150nm x 90nm.

Saat ini ada tiga helikopter yang dikerahkan untuk pencarian, dan empat unit untuk membantu proses evakuasi. Sementara pesawat jenis fixed wing akan dikonsenterasikan di kawasan perairan area I hingga IV. (Baca: Pesawat Rusia Terbang Cari Kotak Hitam QZ8501) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER