Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pencarian pesawat Air Asia QZ 8501 oleh jajaran TNI AU urung membuahkan hasil. Dari pantauan CNN Indonesia melalui jalur udara, tim tak menemukan puing-puing pesawat di area 2 yang menjadi salah satu wilayah operasi SAR (Search and Rescue) hari ini.
"Belum ada tanda-tanda meski Kami telah menyisir area ini dua kali. Tapi Kami akan terus mencari sesuai arahan Kepala Basarnas," ujar Pilot CN 295, Mayor (Penerbang) Setiawan kepada CNN Indonesia, Sabtu (3/1).
Dalam upaya pencarian tersebut, pesawat yang juga mengangkut 10 orang tim evakuasi dari Palang Merah Indonesia (PMI) itu menyisir area yang berada di koordinat: 03.30.00 LS dan 113.48.00 BT; 03.30.00 LS dan 113.30.00 BT; 04.40.00 LS dan 111.48.00 BT; 04.40.00 LS dan 113.30.00 BT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinat tersebut merupakan salah satu kawasan yang disinyalir menjadi area jatuhnya pesawat Air Asia.
Sayangnya, meski cuaca mendukung tim belum juga menemukan jejak-jejak pesawat yang mengangkut 155 penumpang dengan 7 awak pesawat.
"SAR di laut itu memiliki kesulitan yang lebih tinggi ketimbang di darat. Kami sudah mengaktifkan radar dan menganalisa secara visual namun belum juga menemukan tanda-tanda. Mungkin (puing) pesawat sudah bergeser karena kuatnya arus laut," terang Setiawan.
Pesawat CN 295 berangkat dari bandara Halim Perdana Kusuma sejak pukul 09.58. Namun, setelah melakukan pencarian selama empat jam pesawat tersebut belum menunjukkan hasil yang siginifikan.
Begitu pun dengan pesawat Korea Selatan yang turut membantu pencarian hilangnya pesawat Air Asia sejak beberapa hari lalu.
"Dari radio komunikasi, pilot Korea memutuskan untuk kembali ke Halim karena cuaca di area yang disisir sedang jelek," tambah Pilot II pesawat CN 295, Kapten (Penerbang) Alingimron.
(den)