EVAKUASI AIRASIA

TNI AU Tak Lagi Gerakkan Pencarian dari Lanud Halim P.K

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Minggu, 04 Jan 2015 16:50 WIB
Meski pesawat-pesawat TNI AU tetap disiagakan di Halim Perdana Kusuma, namun basis utama pergerakan dipusatkan dari Pangkalan Bun.
Pesawat Hercules TNI AU saat bersiap lepas landas menuju Lanud Halim Perdana Kusuma di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kamis, 1 Januari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terhitung hari ini, pesawat-pesawat milik TNI Angkatan Udara yang bertugas untuk mencari dan mengevakuasi penumpang pesawat AirAsia QZ 8501 di perairan Selat Karimata, sudah tidak lagi diberangkatkan dari Landasan Udara Halim Perdana Kusuma. Kini, pemberangkatan tim-tim dengan pesawat TNI AU dilakukan langsung dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. 

"Karena sekarang wilayah pencarian sudah menyempit. Area sekecil ini 30 menit saja sudah habis disisir pesawat," kata Panglima Komando Operasional TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda A. Dwi Putranto, di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (4/1).

Dia menyatakan, dulu pesawat pencari berangkat dari Halim karena area pencarian masih sangat luas. Selain itu, basis operasi di Pangkalan Bun juga sudah penuh.  "Dari sini ke lokasi pencarian juga kan jauh. Selain itu, dengan area pencarian yang sudah semakin sempit, tidak bisa terlalu banyak pesawat beroperasi di sana," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karenanya, Dwi mengatakan, pesawat-pesawat pencari di Halim hanya akan disiagakan seandainya sewaktu-waktu dibutuhkan. "Di sini pesawat kami standby." Dia juga memastikan, pihaknya akan tetap melanjutkan pencarian. Hanya saja, pencarian ini dipusatkan di Pangkalan Bun.

Sementara itu, untuk pesawat asing milik Korea Selatan dan Rusia yang hingga kini masih berangkat dari Halim, Dwi menyebutnya sebagai pilihan masing-masing negara yang memberikan bantuannya. 

"Saya tidak tahu mengapa mereka memilih di sini. Padahal kami sudah menawarkan tempat lain dan tidak menyarankan untuk berangkat dari sini karena banyak pesawat komersial," kata Dwi.

Hari ini, tercatat hanya pesawat Rusia Beriev BE-22 yang beroperasi dari Halim. Pesawat itu mengirimkan sebanyak 14 personel tambahan beserta peralatan pendukung pencarian. Sementara, Pesawat P-3 C Orion KN-01 milik Korea Selatan tidak beroperasi dengan alasan yang sama, yakni efisiensi karena wilayah pencarian sudah semakin dipersempit. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER