Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat P-3 C Orion KN-01 milik Korea Selatan yang bertugas untuk melakukan pencarian pesawat AirAsia QZ8501 tidak beroperasi hari ini, Minggu (4/1). Hal itu dilakukan mengingat area operasi yang tak seluas saat awal pencarian.
"Karena area pencarian sudah mulai mengerucut, jadi dilakukan efisiensi," kata Kepala Dinas Operasi Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma Kolonel Penerbang Iman Handoyo saat dihubungi wartawan.
Iman menyebutkan, meski hari ini C Orion KN-01 tak beroperasi, namun esok, Senin (5/1), akan kembali beroperasi seperti biasa. Pesawat ini dipastikan kembali bertugas mencari badan pesawat nahas yang diduga berada di dasar perairan Selat Karimata itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat P-3 Orion diketahui dibuat oleh pabrikan Lockheed Martin asal Amerika Serikat. Pesawat ini dirancang sebagai pesawat patroli dan pengintai maritim hingga peperangan anti-kapal selam.
Pesawat Orion telah tiba di Indonesia sejak 30 Desember 2014 lalu. Sejauh ini Orion telah menemukan beberapa jenazah korban AirAsia QZ8501, termasuk tiga jenazah yang ditemukan duduk berjajar di kursi.
Sementara itu, pesawat Rusia Beriev BE-22 telah berangkat ke Pangkalan Bun sekitar pukul 11.45 WIB, siang tadi. Pesawat tersebut mengirimkan 14 orang personel tambahan beserta alat pendukung pencarian.
Seorang sumber dari Kedutaan Besar Rusia menyatakan, dengan diberangkatkannya 14 personel bantuan dari Rusia, maka semua personel timnya sudah berada di Pangkalan bun per hari ini. Sumber tersebut juga mengatakan, setibanya di sana, pesawat akan diberikan area khusus untuk melakukan pemantauan.
(meg)