Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kedatangan bala-bantuan dari penyidik forensik negara-negara sahabat. Pada pencarian hari ke-10, DVI Korea Selatan dan Uni Emirat Arab (UEA) mendarat di Surabaya dan langsung mengadakan rekonsiliasi di Markas Polda Jawa Timur, hari ini.
“Yang datang ini adalah teman-teman kita yang latihan bersama. Kita pernah menyelenggarakan latihan bersama dengan mereka,” kata Direktur Eksekutif DVI Komisaris Besar Polisi Anton Castilani, di Pusat Krisis AirAsia, Surabaya, Selasa (6/1).
Tidak hanya UEA dan Korsel, tiga negara lain yang juga menjadi rekan DVI Polri adalah para penyidik forensik asal Australia, Singapura dan Malaysia. Untuk DVI Singapura, mereka telah ikut menurunkan tim forensiknya sejak Minggu (4/1) lalu. “Di dalam sudah ada DVI Singapura dan Australia. Malaysia datang hari ini,” kata Antonius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai penyidik forensik internasional, DVI Polri akan dibantu oleh tujuh anggota dari DVI Korsel. Sedangkan dari UEA, tim DVI Indonesia akan dibantu oleh lima personel.
Satu dari tujuh anggota DVI dari Korsel adalah ahli patologi bernama dr. Choi. Dia mengatakan baru mendarat di Surabaya hari ini, setelah dua hari tiba di Indonesia. “Ini adalah hari pertama. Kami akan melakukan briefing dulu,” kata Choi. Dia mengaku, dirinya baru pertama kali berada di Indonesia untuk melakukan identifikasi.
(meg/nez)