Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana untuk melebur layanan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dengan operasional TransJakarta.
Ahok -panggilan akrab gubernur- menilai produk APTB merupakan keputusan salah yang memperumit sistem transportasi di Jakarta.
"Kami ingin hapuskan trayek lalu diganti dengan busway. Kalau mau sampai ke ujung wilayah perbatasan, buswaynya diperpanjang supaya biaya lebih murah," kata Ahok di Balaikota, Selasa (6/1). Ahok mengaku kesal akibat mendengar adanya keputusan operator bus APTB untuk menaikkan tarif bis.
Pada bulan Agustus tahun lalu, penumpang APTB sempat dikagetkan dengan keputusan operator untuk tidak menjual tiket di loket bus TransJakarta. Dengan demikian, penumpang yang hendak masuk ke APTB mesti membeli tiket dua kali, yakni tiket bus TransJakarta dan tiket bus APTB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar hal tersebut, Ahok lantas mengatakan berencana untuk menghapus layanan APTB dan meleburnya dengan operasional PT. TransJakarta.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Benjamin Bukit mengatakan pihaknya akan mengevaluasi trayek bus APTB. Ia menilai istilah APTB kurang tepat jika trayek tetap dipertahankan seperti sekarang ini.
Menurutnya, istilah APTB hanya tepat dikenakan jika angkutan tersebut tidak masuk ke jalur TransJakarta dan hanya mengantarkan penumpang hingga halte TransJakarta.
"Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway itu kurang pas judulnya, mestinya dari Tangerang, dari Bogor itu berhenti sampai batas kota saja lalu beralih ke bus TransJakarta," ucap Benjamin.
Benjamin mencontohkan untuk bus APTB dari Tangerang semestinya hanya sampai di Kalideres, Jakarta Barat saja. Para penumpang selanjutnya dapat meneruskan perjalanan mereka dengan menaiki bus TransJakarta.
Mengenai kenaikan tarif APTB sendiri, Benjamin mengaku belum mendapat informasi menyeluruh tentang hal tersebut. Ia lantas menjelaskan dalam waktu dekat, pihak Dishub akan duduk bersama institusi terkait guna membahas permasalahan mengenai tarif dan trayek ini.
"Untuk tarif kami akan berembuk bersama Organda sementara untuk trayek,
grand designnya ada di Dishub," ucap Benjamin.
(utd/sip)