Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen sepeda motor berharap pembatasan sepeda motor di semua jalan protokol DKI Jakarta dijalankan hanya pada waktu tertentu saja. Alternatif ini dia nilai lebih baik karena pembatasan yang diterapkan sepanjang hari akan mengurangi mobilitas masyarakat.
"Pembatasan boleh, tapi jangan sehari penuh," kata General Manager Astra Honda Motor Sigit Kumalah kepada CNN Indonesia, Selasa (6/1).
Menurutnya saat harus diakui bahwa sepeda motor masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat kelas menengah, termasuk di Ibukota.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sigit mempertanyakan solusi yang akan ditawarkan pemerintah seandainya kebijakan pembatasan sepeda motor sudah diterapkan secara menyeluruh di jalan protokol DKI. "Yang perlu dicari adalah transportasi alternatifnya apa seandainya sepeda motor dibatasi," katanya.
Harus disediakan alternatifnya apakah akan ada bus gratis di seluruh Jakarta atau mengandalkan angkutan umum yang ada saat ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan rencananya untuk menambah jalur terbatas untuk sepeda motor hingga Jalan Sudirman. Sejak 17 Desember 2014 lalu, pembatasan sepeda motor baru diberlakukan di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat.
Pembatasan di dua jalur protokol itu diujicoba selama 30 hari sebelum dilakukan evaluasi. Selama masa ujicoba bus gratis disediakan bagi pengguna sepeda motor yang akan beraktivitas di dua jalur tersebut. Tindakan tilang juga belum diberlakukan bagi pengendara yang melanggar.
"Saya sih ingin seluruh jalan protokol bebas dari motor,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/1).
Saat ini para pengguna motor yang hendak menuju atau melintasi kawasan Thamrin dan Merdeka Barat diimbau untuk memarkirkan kendaraan mereka di 12 kantong parkir yang disediakan. Dari kantong parkit tersebut, pengguna sepeda motor bisa melanjutkan perjalanan dengan bus TransJakarta atau angkutan umum lainnya.
(sur/sur)