EVAKUASI AIRASIA

Skenario Pengangkatan Ekor Pesawat QZ8501 Disusun

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 22:22 WIB
Beberapa peralatan dari mulai kapal selam mini hingga balon pengungkit disiapkan untuk bisa mengangkan bagian belakang pesawat.
Prajurit TNI AL pengawak KRI Sultan Hasanuddin-366 mengangkut tambahan logistik untuk operasi SAR Air Asia QZ 8501 di Pelabuhan Batuampar, Batam, Senin (29/12). (Antara/Joko Sulistyo)
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Sejumlah skenario evakuasi akan dilakukan untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ 8501 yang ditemukan sejak pagi tadi. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Susilo mengatakan, Tim SAR telah menenuntukan beberapa runtutan skenario guna mengangkat bagian yang disinyalir menjadi tempat kotak hitam atau blackbox pesawat AirAsia QZ8501 itu.

Pertama, sebelum melakukan pengangkatan Tim telah menurunkan Remotely Operated Vehicle (ROV) atau perangkat bawah laut yang dapat dikendalikan dari atas kapal. Disamping itu, Tim yang dikomandoi oleh Basarnas itu juga sudah mengerahkan sedikitnya 6 kapal laut yang beroperasi untuk melokalisir keberadaan ekor pesawat.

"Enam kapal tadi akan beroperasi dalam radius 2 nautical mile (nm). Kami berharap dari upaya ini blackbox cepat ditemukan," kata Indroyono di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Rabu (7/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan Badan SAR Nasional (Basarnas), ekor pesawat ditemukan pada koordinat 03.38.39 LS dan 109.43.43 BT. Untuk bisa mengangkat bagian tersebut, Tim juga akan menurunkan Unmanned Submersible Vehicle (AUV) atau perangkat pendeteksi keberadaan benda dibawah permukaan laut demi memastikan kembali keberadaa ekor pesawat.

"Alat ini semacam kapal selam mini tanpa kabel dan punya sensor. AUV sendiri sudah diturunkan," ujar Indroyono.

Adapun pada mekanisme pengangkatan, tim akan menggunakan alat pengungkit kapal atau biasa dikenal dengan crane berikut balon subsurface vehicle. Menurut Indroyonobalon berwarna jingga ini dapat mengangkat ekor pesawat setelah dikembangkan.

"Alat ini bisa mengangkat hingga 20 ton dan berbentuk balon, alatnya sudah ada di Batam," katanya

Sementara itu, Komandan SAR Pangkalan Bun Marsekal Pertama Supriyadi memastikan bahwa benda yang awalnya ditemukan kapal Mahakarya Geo Survey tersebut merupakan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501.

"Bisa dilihat dari huruf A, X, C yang terdapat diekor pesawat yang terbalik. Sebenarnya kalau cuma dibawah 30 meter saja pegangkatan bisa pakai sling," ungkapnya.

Sebelumnya Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo memastikan bahwa benda yang ditemukan Kapal MGS Geo Survey itu adalah bagian ekor pesawat. Dari foto yang ada, pada benda yang ditemukan di sektor prioritas dua itu terdapat huruf A dan X berukuran besar. Huruf ini sesuai dengan kode registrasi AirAsia QZ8501 yakni PK-AXC.

“Bagian ekor sudah di-konfirm dan ditemukan di sektor prioritas II yang berada di sektor tambahan yang berbentuk diagonal,” kata Soelistyo. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER