EVAKUASI AIRASIA

BMKG: Cuaca Mendukung untuk Angkat Ekor AirAsia

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 08:36 WIB
Cuaca akan sangat membantu untuk melakukan distribusi logistik dan strategi pengangkatan ekor pesawat.
Staf BMKG memantau Citra Satelit Cuaca Wilayah Indonesia di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Jakarta, Selasa, 30 Desember 2014. CNN Indonesia/Safir Makki
Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Kondisi cuaca Jumat pagi ini (9/1) di sekitar penemuan ekor pesawat AirAsia QZ-8501 cukup bersahabat. Bagusnya kondisi cuaca di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, ini akan sangat membantu tim evakuasi untuk melakukan distribusi logistik dan strategi pengangkatan puing ekor pesawat.

Berdasarkan dengan citra radar cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, lokasi sekitar target tampak cerah berawan. Meski cuaca mendukung untuk evakuasi namun BMKG tetap meminta tim penyelam SAR untuk tetap waspada.

Menjelang siang awan hujan akan kembali muncul terutama di beberapa tempat di sebelah barat wilayah pencarian. “Berbeda dengan pagi ini kondisi cuaca bagus sehingga mendukung untuk proses evakuasi,” kata Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun ketinggian gelombang berkisar 1,5-2,5 meter di wilayah temuan. Sedangkan wilayah timur relatif berkisar 2-3 meter. Sementara kondisi arus di sektor barat 15-30 sentimeter per detik. Untuk di bagian timur berkisar 20-50 sentimeter per detik.

Namun, Lukman meneruskan, akan ada potensi peningkatan kecepatan arus di sore hari yang mencapai 70 sentimeter per detik. “Untuk itu BMKG mengimbau tim penyelam agar waspada dan mengantisipasinya,” ujar Lukman.

Mengenai awan, Lukman menjelaskan pada hari ini potensi awan Cumulonimbus (Cb) masih akan tumbuh di sekitar lokasi. Keberadaannya akan terdeteksi oleh radar yang dimiliki BMKG.

“Untuk itu informasi terkini akan selalu kami sampaikan kepada para penerbang dan KRI yang melakukan misi hari ini,” tutur Lukman.
(obs/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER