Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menyatakan akan mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan di kedalaman 34 meter di dasar laut Rabu kemarin (7/1). Patahan ekor itu diangkat untuk mempersingkat waktu evakuasi dan pencarian korban serta badan pesawat. (Baca
Basarnas: Kokpit, Badan, dan Sisa Ekor QZ8501 Diduga Tersebar)
“Untuk mempersingkat waktu (pencarian), besok rencananya ekor akan diangkat dengan
floating balloon atau
crane yang sudah ada di Kapal Kapal Crest Onyx,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Kamis (8/1).
Ekor QZ8501 itu berada 128 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer dari Pulau Belitung. Belum diketahui apakah kotak hitam pesawat ada di bagian ekor itu atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, rencana untuk mengangkat ekor QZ8501 bukannya tak terkendala. Arus bawah laut di sekitar lokasi ekor pesawat menjadi hambatan utama. Kecepatan arus hari ini misalnya mencapai 5 knot.
“Kami sangat terhalang dengan keadaan arus laut yang besar. Semoga besok alam bersahabat dengan kami," kata Soelistyo.
Selain akan mengangkat ekor pesawat, Basarnas juga tetap mencari objek lain yang diduga berada di sektor prioritas II operasi. Untuk melakukan pencarian itu, Kapal Geo Survey telah dikerahkan ke titik lokasi objek yang telah terdeteksi.
“Ada tujuh objek di bawah permukaan laut yang diduga bagian pesawat dan belum terkonfirmasi hingga saat ini. Kami berharap ada bagian pesawat lain yang ditemukan,” ujar Soelistyo.
Hingga hari kedua belas pencarian, evakuasi korban dan pencarian objek pesawat serta kotak hitam memang menjadi prioritas tim. Jumlah korban yang sudah berhasil dievakuasi mencapai 44 jenazah. Sementara objek yang telah teridentifikasi bagian dari QZ8501 baru satu, yaitu ekor pesawat.
(agk)