Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Sebanyak tiga jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan ke Pangkalan Udara (Lanud) Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat pagi ini (9/1). Jenazah yang dibawa menggunakan helikopter Sea Hawk milik Jepang itu mendarat tepat pukul 08.15 dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Sultan Imanuddin, Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Komandan SAR Mission Coordinator posko Pangkalan Bun, S.B. Supriyadi, satu jenazah ditemukan oleh kapal laut Takanami sementara dua lainnya dari kapal Onami yang keduanya milik Jepang di perairan Kalimantan Tengah.
Sebelum diberangkatkan ke RS. Bhayangkara melalui Lanud Juanda, Surabaya, jenazah akan diidentifikasi dan dipetikan lebih dulu oleh Tim Disaster Verification Identification (DVI) posko Pangkalan Bun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya temuan ini, itu artinya sampai hari ketigabelas operasi pencarian pesawat yang jatuh pada Minggu (28/11) sudah 46 jenazah ditemukan dan yang berhasil dievakuasi ke Lanud Iskandar mencapai 44 jenazah. Adapun dua jenazah lain masih berada di perjalanan dan dijemput helicopter Dauphin milik Basarnas dari kapal Pacitan dan KD Kasturi.
Cuaca Cerah Berawan
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, Lukman Soleh mengatakan gambaran cuaca hari ini (9/1) cerah berawan di lokasi penemuan ekor pesawat. Kondisi ini diyakini akan membantu tim evakuasi untuk melakukan distribusi logistik dan strategi pengangkatan puing ekor pesawat.
"Diperkirakan kondisi cuaca hari ini nampak relatif kondusif dan mendukung untuk proses evakuasi. Namun tetap waspada, menjelang siang awan hujan akan kembali muncul terutama beberapa tempat di sebelah barat wilayah pencarian," kata Lukman di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Dari perkiraan, gelombang laut akan berkisar antara 1,5 sampai 2,5 meter di wilayah temuan, sedangkan wilayah timur berkisar antara 2 - 3 meter. Adapun kondisi arus di sektor barat 15-30 cm per detik sedangkan di bag timur berkisar 20-50 cm per detik. Akan tetapi, terdapat potensi peningkatan kecepatan arus di sore hari mencapai 70 cm per detik.
"Untuk itu kami himbau kepada tim penyelam agar waspada dan dapat mengantisipasinya," terangnya.
Di samping gelombang dan arus bawa laut, hari ini di sekitar area pengangkatan ekor pesawat potensi awan Cumulonimbus (Cb) masih akan ada dan terdeteksi oleh pihak BMKG. Untuk itu informasi terkini akan selalu disampaikan kepada para penerbang dan KRI yang akan melakukan misi hari ini.
(obs)