EVAKUASI AIRASIA

Manajemen Penerbangan Jadi Sorotan Komisi V DPR

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 10:53 WIB
Menteri Perhubungan yang dijadwalkan mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi Perhubungan DPR tak hadir karena terbang ke Pangkalan Bun, Kalimantan.
Komisi V DPR saat mengunjungi Kantor Basarnas di Jakarta. (CNN Indonesia/Yohannie Linggasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi V DPR menggelar rapat dengan sejumlah mitra kerjanya, Selasa (13/1), terkait perkembangan penanganan kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Rapat dilakukan bersama Badan SAR Nasional, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), PT Angkasa Pura I, dan AirAsia.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sesungguhnya juga diundang Komisi V untuk hadir dalam rapat tersebut. Namun Jonan sudah lebih dulu bertolak ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang menjadi posko evakuasi utama QZ8501.

“Kami sudah dengar Pak Menteri ke Pangkalan Bun. Kami sudah kirim surat Rabu pekan lalu,” kata Ketua Komisi V Fairy Djemi Francis di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rapat dengar pendapat ini akan membahas sejumlah hal, seperti hasil kerja Basarnas, penemuan kotak hitam QZ8501, dan manajemen penerbangan yang disorot pasca Kementerian Perhubungan memberi sanksi maskapai penerbangan yang melanggar jadwal dan menetapkan harga tiket terendah bagi pesawat.

Fairy menyatakan rapat memang baru dilaksanakan setelah dua minggu AirAsia QZ8501 celaka karena pekan-pekan sebelumnya seluruh pihak berkonsentrasi untuk menggelar misi penyelamatan lebih dulu.

“Kan lebih fokus ke penyelamatan lebih dahulu, baru ke sistem manajemen,” kata Fairy.

Selain itu, minggu sebelumnya pun DPR masih reses. DPR baru mulai bekerja kembali Senin kemarin (12/1) setelah masa libur panjang yang biasa digunakan anggotanya untuk mengunjungi konstituen mereka di daerah-daerah. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER