Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya pencarian hingga hari ke-15, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah berhasil mengidentifikasi 34 jenazah dari 48 jenazah yang diterima. Namun, dalam tiga hari terakhir tim yang dibantu lima negara sahabat belum menerima jenazah dari Pangkalan Bun.
"Kami mendoakan agar tim di lapangan dapat segera menemukan korban AirAsia hidup atau sudah meninggal," kata Kabid Humas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono dalam konferensi pers di Crisis Centre AirAsia QZ8501 Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, Senin (12/1).
Dengan keberhasilan tim DVI melakukan identifikasi atas 34 jenazah kini ada 14 jenazah yang masih dalam proses identifikasi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim dr Budiyono mengatakan, sejumlah kendala dalam proses identifikasi yaitu data ante mortem belum lengkap dan kondisi jenazah sudah tidak begitu baik.
Hal itu membuat data post mortem semakin sulit digali. Namun Budi berjanji timnya akan terus melakukan identifikasi seluruh korban yang ada dalam manifes AirAsia QZ 8501.
"Sesuai dengan perintah Kapolri seluruh penumpang harus teridentifikasi," kata Budi.
Budi menjelaskan, untuk mengidentifikasi jenazah yang terakhir berhasil teridentifikasi membutuhkan waktu tiga hari. Karena Tim DVI terus mengedepankan akurasi dibandingkan kecepatan. Untuk memperoleh akurasi, berbagai analisa harus dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah dan hukum.
Selain tim DVI Polri, pihak kepolisan pun menerjunkan tim INAFIS untuk melakukan identifikasi terhadap sidik jari dan retina mata.
(rdk/obs)