Jakarta, CNN Indonesia --
Penyusunan preliminary report atas musibah AirAsia QZ8501 sedang dilakukan oleh Tim Investigasi Musibah QZ8501 dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Laporan pendahuluan tersebut harus selesai disusun oleh investigator satu bulan setelah musibah yang melibatkan pesawat udara terjadi.
"Itu (preliminary report) isinya informasi faktual, tidak ada analisis. Jadi belum ada kesimpulan investigasi. Beberapa hari ini kami mengejar laporan faktual selengkap dan seakurat mungkin," ujar Ketua Tim Investigasi Musibah QZ8501, Mardjono Siswosuwarno, kepada wartawan di Kantor KNKT, Jakarta, Kamis (15/1).
Batas waktu penyelesaian preliminary report QZ8501 adalah 28 Januari 2015, tepat sebulan setelah musibah terjadi pada akhir tahun lalu. Setelah laporan awal musibah disusun, maka tahap analisis baru dapat dilakukan oleh tim investigasi. Kesimpulan didapatkan setelah analisis selesai dilakukan.
Dalam laporan awal yang disusun, data-data mengenai penerbangan, jenis pesawat, biodata pilot dan hal-hal teknis lainnya akan dicantumkan. Laporan tersebut nantinya disampaikan oleh tim investigasi dari KNKT dan BEA (KNKT dari Perancis) kepada International Civil Aviation Organization (ICAO) dan negara-negara terkait.
Selain itu, proses validasi data antara rekaman percakapan ATC dengan pilot, isi blackbox, dan data penerbangan juga akan dilakukan setelah proses transkripsi serta konversi data di dalam FDR selesai dilakukan.
Saat ini tim investigasi masih dalam proses mendengarkan isi dalam CVR yang tiba di Kantor KNKT Selasa (13/1) lalu. "Proses transkripsi belum mulai, baru mendengarkan (isi CVR). Itu saja berpuluh-puluh kali biar akurat. Setiap suara kecil, kalau terganggu terpaksa kita harus memfilter bunyi gangguan," jelas Mardjono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(meg/obs)