Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi menyesalkan insiden penembakan orang tak dikenal terhadap aktivis antikorupsi di Madura, Mathur Husairi. Penembakan itu dinilai mencederai perjuangan antikorupsi. Apalagi Mathur termasuk aktivis terkemuka di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
“KPK turut berduka atas insiden penembakan terhadap aktivis antikorupsi Madura, Mathur Husairi. Kami sangat prihatin," ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto di Gedung KPK, Jakarta, Selasa petang (20/1).
Mathur merupakan direktur lembaga swadaya masyarakat Center for Islam and Democracy Studies (CIDe). Dia dikenal sebagai aktivis yang lantang menyuarakan perlawanan terhadap dugaan kasus-kasus korupsi yang dilakukan bekas Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPK memberi perhatian khusus terhadap Mathur lantaran dia pernah melaporkan kasus korupsi di Bangkalan. Meski tidak menyebut spesifik aduan tersebut berkaitan dengan kasus yang mana, Bambang mengatakan laporan yang diberikan Mathur telah banyak membantu penyidik KPK.
"Mathur pernah memberikan pengaduan kepada KPK. Mudah-mudahan insiden ini terjadi bukan karena aktivisme yang dia lakukan selama ini," ujar Bambang.
Menurut Bambang, saat ini Kepolisian Reserse di Bangkalan tengah melakukan penyelidikan dengan bantuan Kepolisian Daerah Jawa Timur. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengetahui motif di balik insiden penembakan ini," ujarnya.
Mathur ditembak saat turun dari mobilnya dan hendak membuka pintu pagar. Tembakan mengenai pinggang kanannya. Dikutip dari detik.com, Mathur kini telah menjalani operasi pengambilan proyektil. Namun dia belum siuman dan masih berada di ruang isolasi RSUD Dr. Soetomo.
(agk)