Jakarta, CNN Indonesia -- Operasi pencarian korban jiwa Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu (28/12) sudah berlangsung lebih dari tiga pekan. Meski operasi pencarian masih terus berlangsung, Badan SAR Nasional sebagai koordinator pencarian menyatakan operasi tak bisa berlangsung selamanya.
Kepala Basarnas F Henry Bambang Soelistyo menyatakan, soal jangka waktu perncarian ini sudah dikomunikasikan dengan keluarga korban di Surabaya.
"Masalah kapan operasi akan diberhentikan, saya sudah katakan berkali-kali tidak mungkin operasi pokok itu berlanjut sepanjang masa," kata Soelistyo saat ditemui di kompleks DPR RI, Selasa (20/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jika nanti operasi pokok dihentikan bukan berarti operasi pencarian benar-benar tak ada. Dia mengatakan operasi pokok Basarnas akan diganti oleh operasi harian.
Perubahan operasi tersebut merupakan jawaban untuk harapan yang diperlihatkan oleh keluarga korban. Keputusan tersebut keluar setelah Soelistyo bertemu dengan beberapa keluarga korban.
"Saya sudah berbincang dengan keluarga korban, dan mereka sudah memahami jika operasi suatu saat akan dihentikan," katanya. Keluarga korban juga memahami jika nantinya operasi yang dilakukan Basarnas diganti menjadi operasi harian.
"Jangan khawatir kalau operasi itu akan berkurang kualitasnya dibandingkan sekarang," kata Soelistyo.
Hingga saat ini Tim SAR gabungan baru menemukan 53 jenazah korban dari 162 orang penumpang dan awak pesawat. Namun petugas sudah berhasil menemukan dua komponen kotak hitam pesawat yakni rekaman data penerbangan (FDR) dan rekaman suara kokpit (CVR).
(sur)