Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan Hasto Kristyanto saat masih menjabat sebagai anggota Tim Transisi dan Ketua KPK Abraham Samad masih samar. Samad mengaku pertemuan itu tidak benar adanya, sedangkan Hasto menegaskan akan membawa saksi jika bertemuan itu benar-benar terjadi. Bahkan Hasto menegaskan dirinya punya bukti otentik berupa foto atas pertemuan itu.
Selain foto, demi membuktikan ucapannya, tak tanggung-tanggung Hasto akan menghadirkan bekas Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono yang juga dikenal dengan petinggi PDI Perjuangan, jika KPK hendak mengusutnya di sidang kode etik lembaganya. "Saya datang dengan inisiatif saya. Tapi saya sudah menghubungi Hendropriyono dan beliau mengatakan siap jika nanti kode etik KPK akan menyelidiki beliau," kata Hasto di apartemen The Capital Residence, Sudirman, Kamis (22/1) yang merupakan tempat bertemunya Hasto dan Samad.
Berdasarkan rasa penasaran atas janji bertemu dengan pimpinan KPK tersebut, Hasto akhirnnya bertemu dengan Samad melalui orang dekatnya. Meskipun awalnya tidak percaya ada yang bisa melakukan pertemuan itu, namun ternyata pertemuan itu terjadi sesuai rencana.
"Kami sebetulnya tidak ingin membuka cerita ini, tapi karena penyadapan HP saya dan cerita 'Rumah Kaca' maka kami buka," ungkapnya. Hasto pun menolak pertemuannya dengan Samad dianggap mewakili PDI Perjuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya,
Hasto mengungkapkan memang ada pertemuan antara partai politik yang mengusung Jokowi secara intens, dan menurutnya itu dihadiri oleh Samad.“Abraham Samad harus mengakui pertemuan tersebut. Pertemuan itu didorong oleh anggota tim sukses (Jokowi) berinisial D,” katanya. Menurut tulisan ‘Rumah Kaca Abraham Samad’, Samad saat itu, Februari 2014, mulai rajin menemui PDIP untuk menghitung peluang dirinya mendampingi Jokowi. Pertemuan dihadiri oleh dua orang petinggi PDIP di sebuah tempat mewah. Hingga saat ini, CNN Indonesia belum mendapatkan konfirmasi terang dari Abraham Samad terkait ucapan Hasto. Beberapa kali percobaan konfirmasi belum mendapatkan respon. Namun upaya untuk mendapatkan konfirmasi melalui telepon maupun dengan cara meminta tanggapan dari unsur KPK masih terus dilakukan.
Kemarin, melalui pesan singkatnya kepada CNN Indonesia Samad mengomentari adanya blog yang mengungkap soal lobinya terhadap PDI Perjuangan. "Tidak benar itu," tulis Samad.
(pit/sip)