Jakarta, CNN Indonesia -- Sampai hari Kamis (29/1), tarif angkutan umum di Jakarta belum mengalami penurunan tarif. Padahal sesuai kesepakatan antara operator dan Pemprov DKI Jakarta, tarif angkutan semestinya turun Rp 500.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan dirinya kesulitan untuk mengontrol perilaku angkutan umum di jalanan, termasuk dalam penurunan tarif ini. Kedepan Ahok lebih memilih untuk fokus dalam pengadaan bus TransJakarta baru. Rencananya akan ada 100 bus baru yang didatangkan dalam waktu dekat ini.
"Memang praktek itu susah? Sekarang, yang penting kami mesti tambah bus. Maret nanti kelihatan bus TransJakarta baru," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini, sejak hari Senin (26/1) lalu sebenarnya ia telah meminta kepada operator angkutan umum untuk menurunkan tarif sesuai dengan kesepakatan, yakni Rp 500. "Tanda tangan (SK) sambil jalan, tapi saya minta tarif turun mulai berlaku hari ini," kata Ahok saat itu.
Sementara itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan berdalih belum turunnya tarif angkot ini disebabkan pihaknya belum menerima Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang penurunan tarif angkutan.
"Tadi saya cek ke Dinas Perhubungan tapi suratnya (SK) belum ada. Tapi himbauan untuk menurunkan tarif sudah saya sampaikan," jelas Shafruhan.
(pit/pit)