Ahok akan Usir Pedagang Makanan Berbahan Kimia dari Jakarta

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Rabu, 28 Jan 2015 08:10 WIB
Para pedagang makanan berbahan kimia berbahaya ini dinilai Ahok tak memperdulikan kesehatan pembelinya.
Petugas memeriksa sampel obat ketika rilis pengawasan obat tradisional oleh Badan POM, Jakarta, Rabu 26 November 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan akan mengusir pedagangan makanan yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Pedagang dilarang berjualan di seluruh pasar yang ada di Ibukota setelah tiga kali peringatan diberikan.

Untuk menelusuri pedagang makanan berbahaya ini, Pemprov DKI menggandeng Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Inspeksi mendadak bakal dilakukan di pasar-pasar tradisional yang ada. 

"Kalau tiga kali kedapatan dagangannya pakai bahan kimia maka kami usir. Dia tidak boleh dagang di seluruh pasar kami," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (27/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pedagang pasar, larangan ini rencananya juga akan diterapkan pada pedagang kaki lima. Ahok menilai, saat ini masih ada pedagang di pasar maupun pedagang kaki lima yang tidak mengindahkan kesehatan pembeli.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga menjelaskan, tindakan ini dilakukan supaya warga Jakarta lebih terjamin kesehatannya. Makanan yang mengandung bahan kimia bila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan penyakit serius di tubuh manusia.

Ahok mencontohkan pedagang tauge goreng namun memasak menggunakan kuali yang dicat. Pembeli yang tidak sadar, mengonsumsi makanan itu dalam waktu yang lama hingga terkena penyakit serius seperti kanker. 

Sementara itu Kepala BPOM Jakarta Dewi Prawitasari mengatakan, BPOM mendukung penuh kerjasama dengan Pemprov DKI ini. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, peredaran makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya menurutnya dapat ditekan.

"Kami akan melakukan pengecekan secara berkala baik di rantai distribusi maupun produksi," kata Dewi.
(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER