Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo direncanakan bertemu dengan para pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin mendatang. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPR Setya Novanto saat ditemui di Kompleks DPR/MPR, Jumat (30/1).
"Nanti Senin akan ada konsultasi antara pimpinan DPR dan Presiden. Nanti coba ditindaklanjuti," kata Setya.
Namun, Setya mengatakan masih enggan menjelaskan pertemuan tersebut berkaitan dengan calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan atau bukan. "Itu hak prerogratif Presiden Joko Widodo. Namun, sampai sekarang, kan, belum ada kabar. Harus sabar menunggu apa yang dilakukan," ujar dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, kuasa hukum Budi Gunawan, Razman Arif Nasution mendatangi Gedung DPR, pada Jumat siang ini. Kedatangan tersebut dimaksudkan untuk memberikan sejumlah dokumen terkait Budi Gunawan ke Komisi Hukum DPR.
"Kami ke sini membawa sejumlah dokumen transaksi Pak Budi Gunawan ke Komisi Hukum, yang berisikan transaksi-transaksi yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Razman, di kompleks DPR/MPR.
Selain itu, Razman juga membawa sejumlah dokumen terkait Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. "Kami juga membawa dokumen transaksi Bambang supaya Komisi Hukum bisa melihat sendiri," ujar dia.
Sementara itu, pada hari yang sama, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Budi Gunawan. Namun, hingga berita ini diturunkan, Budi Gunawan tidak juga hadir.
Razman menerangkan kliennya tidak hadir karena ketidakjelasan proses pemanggilan yang diberikan kepada Budi Gunawan. Ketidakjelasan tersebut antara lain mengenai pengirim surat yang tidak jelas identitasnya. Selain itu, dia mengaku tidak terdapat juga nama penerima surat.
"Harus ada surat tanda terima yang menjelaskan hal-hal tersebut," kata dia. Razman juga mengatakan waktu pemanggilan pemeriksaan tidak diisi.
Sementara ditanyai mengapa saksi Budi Gunawan tidak ada yang datang, Razman mengatakan hal tersebut disebabkan oleh masih berjalannnya proses praperadilan.
(utd/agk)