KPK VS POLRI

NasDem: Tak Ada Tekanan dari Megawati dan Paloh Buat Jokowi

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Jumat, 30 Jan 2015 17:30 WIB
Bantahan terus didengungkan pihak KIH atas dugaan tekanan Megawati dan Surya Paloh untuk memastikan Budi Gunawan sebagai orang nomor satu di kepolisian.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) didampingi Sekjen Patrice Rio Capella (kiri) dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Enggartiasto Lukito (kedua kiri), di DPP Partai NasDem beberapa waktu lalu. (Antara Foto/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal NasDem Patrice Rio Cappela, salah satu partai pengusung Presiden Joko Widodo menegaskan jika pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri lepas dari intervensi manapun, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

"Sekarang ini tidak ada tekanan dari Bu Mega ke Jokowi, juga dari Bang Surya," kata Patrice kepada CNN Indonesia, Jumat (30/1).

Menyoal isu yang beredar jika Megawati dan Surya melakukan intervensi, hal itu tidak dimungkinkan jika melihat konstelasi di parlemen yang mayoritas memberikan suara untuk BG, diluar Fraksi Partai Demokrat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari mana tekanannya, DPR 90 persen setuju. Hanya Demokrat yang tidak setuju. Kalau DPR menolak, baru itu ada tekanan."

Disinggung soal kehadiran Prabowo Subianto ke Istana Bogor (29/1) bertemu Jokowi, NasDem mengaku tidak khawatir jika presiden balik arah dari koalisi pengusungnya. Meskipun berkembang wacana KMP menjadi kartu truff Jokowi untuk lepas dari tekanan KIH, hal itu dianggap terlalu jauh.

"Prabowo hadir kan bukan hanya soal pencak silat, tapi pasti ada pembicaraan yang berkembang. Saya rasa sebagai presiden pasti membuka pintu bagi semua untuk memberikan masukan."

Namun, perlu diingatkan, kata Patrice, bahwa Gerindra, termasuk partai KMP lainnya adalah mereka yang mendukung dan menerima tes uji kelayakan dan kepatutan Budi sebagai Kapolri.

Sementara itu, pengamat politik CSIS J Kristiadi melihat, hadirnya Prabowo jadi sinyal keras merapatnya KMP, dalam artian sebagai alat untuk mencari jalan keluar yang diinginkan rakyat.

"Jokowi merasa sangat tertekan oleh KIH soal Kapolri ini," kata Kristiadi, saat berbincang dengan CNN Indonesia. (pit/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER