Jakarta, CNN Indonesia -- Dunia politik tampaknya menarik bagi para pesohor. Mereka ramai-ramai menjajal keberuntungan lewat pemilu legislatif, dan beberapa di antaranya lolos ke DPR –sebagian berkat popularitas.
“Di dunia hiburan, saya dibayar sekitar Rp 40-50 juta per jam. Itu sama dengan gaji saya sebulan di DPR,” kata Venna Melinda, aktris yang saat ini duduk di Komisi X DPR. Di komisi itu, Venna mengurusi soal pendidikan, kebudayaan, pariwisata, ekonomi kreatif, pemuda, olahraga, dan perpustakaan.
Menurut Venna, sebagai anggota DPR bukan hanya penghasilannya yang berubah, tapi juga gaya hidupnya. “Kalau di dunia hiburan, mungkin Anda akan dinilai berdasarkan mobil apa yang Anda gunakan. Sebagai anggota parlemen, tidak bisa begitu," kata Venna kepada CNN Indonesia, Jumat (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Venna yang lolos ke Senayan di bawah bendera Demokrat mengatakan, seorang anggota DPR mesti bisa berpenampilan sesuai situasi. Di hadapan konstituen misalnya, penampilan harus lebih sederhana.
“Harus tinggalkan semua atribut keartisan. Tidak boleh hedonis,” kata Venna.
Rekan sekomisi Venna dari kalangan pesohor, Moreno Soeprapto, mengatakan cukup nyaman dengan gaji yang ia peroleh setiap bulan sebagai anggota DPR.
"Dulu saya pernah selama setahun tidak dikontrak profesional. Kalau penghasilan balap gede
mah, saya balapan terus," ujar atlet balap mobil yang telah meraih berbagai penghargaan itu.
Selain menjadi wakil rakyat, Moreno menjalankan sejumlah usaha untuk mencukupi kebutuhannya. "Ada usaha jasa, salah satunya di bidang otomotif," kata politisi Gerindra itu.
Usaha sampingan memang tak jarang dilakukan para anggota Dewan. Anggota Komisi IX Dede Yusuf pun menjalankan bisnis keluarga untuk menambah penghasilan.
"Bisa juga mencari tambahan sebagai pembicara, namun itu bukan profesi," kata Dede. Dalam sebulan, Dede mengaku tidak sering menjadi pembicara. “Hanya dua kali dalam sebulan,” kata politikus Demokrat itu.
Dunia hiburan nan gempita diakui memang sumber penghasilan yang menjanjikan bagi sebagian orang. "Makanya, kalau mau cari uang jangan ke parlemen," ujar anggota DPR dari PAN, Eko Patrio.
Eko yang dulu aktif di dunia hiburan mengatakan, saat seseorang sudah memutuskan menjadi wakil rakyat, dia sudah harus hidup berkecukupan. "Salah sekali kalau cari kekayaan ke parlemen. Pasti kurang," kata dia.
Kebutuhan keluarga yang berkecukupan, ujar Eko, jadi modal penting seorang calon wakil rakyat. "Maksimalkan dulu ke keluarga. Kalau sudah terpenuhi, baru jadi wakil rakyat. Yang pasti, saat jadi anggota parlemen sudah tidak pikirkan uang," kata dia.
Terang sudah pesan Eko. Jangan berani-berani jadi anggota Dewan bila tak punya modal. Jika uang yang dicari, salah-salah bisa kena kasus dan berakhir di jeruji.
(agk)