Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto selesai menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus "rumah kaca" Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad.
Hasto diperiksa sejak pukul 11.37 WIB dan keluar pada pukul 14.00. Usai menjalani pemeriksaan, dia menjelaskan, dia membeberkan pada penyidik soal pertemuannya dengan Abraham Samad. Dia juga mengaku ditanyai puluhan pertanyaan oleh penyidik soal kasus ini.
"Banyak pertanyaan. Lebih dari 23 pertanyaan dan saya jawab dengan sebaik-baiknya," ujar Hasto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/2).
Dia mengaku menjawab pertanyaan ini dengan sejujurnya atas dasar komitmen pada penegakan kebenaran. "Niatan saya adalah warga taat hukum dan saya berkomitmen pada penegakan kebenaran."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada medio Januari lalu, di depan para jurnalis Hasto mengatakan ada pertemuan antara dirinya, partai politik yang mengusung Jokowi, dengan Abraham Samad. Tujuan dari pertemuan itu adalah membicarakan soal pencalonan Samad menjadi wakil presiden dari Joko Widodo.
Pertemuan PDIP dan Samad, menurut Hasto, merupakan inisiatif dan ajakan seseorang berinisial D yang mengaku memiliki kedekatan dengan Samad. Ajakan tersebut membuat Hasto tertarik untuk membuktikan perkataan D itu.
Menurut Hasto, sejak awal sebenarnya dia tahu bahwa pertemuan dengan Ketua KPK saat itu melanggar kode etik yang berlaku. Namun dia tetap nekat menemui Samad karena didorong rasa penasaran apakah tawaran D itu benar atau tidak.
Setelah pertemuan pertama terjadi, proses dan pertemuan lanjutan pun dilakukan secara bertahap. Namun Hasto tidak menjelaskan alasan dasar kenapa dia tetap melanjutkan pertemuan dengan Samad ketika itu.
(sip)