Hasto Datang Bersaksi Untuk Kasus Samad Hari ini

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 12:08 WIB
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, datang ke kantor Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri untuk memenuhi panggilan penyidik.
Plt Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membuat komite etik. (Dok. Detikcom)t Sekjen PDIP Hasto Kristyanto menyarankan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk membuat komite etik untuk kasus pertemuannya dengan Abraham Samad. (Dok. Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, datang ke kantor Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri untuk memenuhi panggilan penyidik terkait kasus pidana yang menyeret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad. Berbalut jas hitam dan kemeja putih, Hasto hadir ke kantor Bareskrim pada pukul 11.37 WIB, Selasa (3/2).

“Saya datang ke sini taat kepada hukum. Memenuhi panggilan Bareskrim sebagai saksi terkait pertemuan yang saya lakukan diduga menenuhi aspek pidana,” kata Hasto kepada jurnalis yang sebenarnya sedang menunggu kedatangan pimpinan KPK lainnya Bambang Widjajanto.

Hasto belum mau berkomentar banyak. Menurutnya ia belum mengetahui apa isi pemeriksaan yang akan dijalaninya nanti. Namun ia memastikan bahwa dirinya bertanggung jawab penuh atas kasus yang juga melibatkan dirinya dan Abraham Samad.

“Mohon semuanya bersabar. Setelah saya memberikan tanggung jawab sebagai saksi saya akan memberikan keterangan,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada medio Januari lalu, di depan para jurnalis Hasto mengatakan ada pertemuan antara dirinya, partai politik yang mengusung Jokowi, dengan Abraham Samad. Tujuan dari pertemuan itu adalah membicarakan soal pencalonan Samad menjadi wakil presiden dari Joko Widodo.

Pertemuan PDIP dan Samad, menurut Hasto, merupakan inisiatif dan ajakan seseorang berinisial D yang mengaku memiliki kedekatan dengan Samad. Ajakan tersebut membuat Hasto tertarik untuk membuktikan perkataan D itu.

Menurut Hasto, sejak awal sebenarnya dia tahu bahwa pertemuan dengan Ketua KPK saat itu melanggar kode etik yang berlaku. Namun dia tetap nekat menemui Samad karena didorong rasa penasaran apakah tawaran D itu benar atau tidak.

Setelah pertemuan pertama terjadi, proses dan pertemuan lanjutan pun dilakukan secara bertahap. Namun Hasto tidak menjelaskan alasan dasar kenapa dia tetap melanjutkan pertemuan dengan Samad ketika itu. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER