Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, armada Bus TransJakarta menjadi salah satu moda transportasi umum andalan warga. Peningkatan kualitas pelayanan dipandang dapat membuat lebih banyak orang tertarik untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Direktur Utama PT TransJakarta, ANS Kosasih, mengatakan pihaknya telah menyiapkan lima langkah untuk membantu mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Pertama, kami berharap supaya jumlah bus bisa ditambah secara signifikan," kata Kosasih kepada CNN Indonesia, Rabu (4/2) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk tahun ini, kata Kosasih, PT TransJakarta membutuhkan sebanyak 741 unit bus tambahan. Namun, ia sendiri menargetkan setidaknya ada 369 unit bus siap didatangkan tahun ini.
Penambahan buspun dinilai tidak boleh sembarangan. Demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada para penumpang, ia mewajibkan agar bus TransJakarta yang akan dibeli memenuhi standar dunia. Salah satu bus yang digadang-gadang akan menjadi standar baru TransJakarta adalah bus gandeng buatan Scania dari Swedia.
Selanjutnya dari sisi infrastruktur, Kosasih menyampaikan sepanjang tahun 2015 hingga 2017, pihaknya akan melakukan desain ulang dan renovasi halte busway di seluruh koridor TransJakarta. Renovasi ini dilakukan supaya dapat menampung lebih banyak penumpang dan lebih aman. Kosasih mencontohkan halte yang sudah sesuai standar adalah halte busway di Karet.
Langkah ketiga yang akan ditempuh oleh PT Transjakarta ialah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk melakukan sterilisasi jalur bus TransJakarta.
"Kalau jalur tidak dilalui kendaraan lain,
headway (jarak antar bus) bisa terjaga," katanya.
Integrasi seluruh angkutan kota darat bertrayek ke dalam sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang dikelola PT Transjakarta juga disebut menjadi prioritas program untuk lima tahun ke depan. Jika seluruh angkutan darat bisa terintegrasi maka penumpang dapat lebih mudah mengatur perjalanannya.
Seperti diketahui, bulan April mendatang Pemprov DKI Jakarta bersama PT Transjakarta akan memulai ujicoba integrasi angkutan umum Kopaja dengan Transjakarta. Nantinya operator Kopaja akan dibayar dengan mekanisme rupiah per kilometer. Sistem ini diharapkan bisa menghapus sistem setoran yang seringkali membuat angkot harus berhenti terlalu lama sambil menunggu penumpang.
Terakhir, Kosasih memaparkan, PT Transjakarta akan berupaya mengembangkan sistem informasi berbasis internet dalam operasional bus Transjakarta. Salah satu sistem yang sudah dikembangkan ialah mekanisme pembayaran tiket dengan uang elektronik.
"Jika hal diatas bisa diselesaikan, pasti kemacetan akan berkurang karena orang lebih memilih menggunakan transportasi umum, terutama TransJakarta," kata Kosasih.
(utd)