Penaikan Tarif Parkir Solusi Reduksi Kemacetan Jakarta

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 07:34 WIB
Meningkatkan harga parkir hingga berlipat menjadi solusi jangka pendek urai kemacetan Jakarta sembari menunggu penyediaan transportasi publik yang layak.
Kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Rasuna Said Jakarta, Rabu (10/12). Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukannya tarif pajak progresif mulai Januari 2015 guna meningkatkan pendapatan pajak kendaraan bermotor hingga Rp.1,8 triliun serta mengurangi kepemilikan kendaraan pribadi dan mengatasi macet. (Antara Foto/Wahyu Putro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Daerah Jakarta dipandang perlu membuat kebijakan-kebijakan konkret yang dapat mengurangi kemacetan setiap harinya. Pandangan tersebut disampaikan oleh Pengamat Transportasi Tigor Nainggolan dalam menanggapi ditetapkannya Jakarta sebagai kota termacet di dunia.

Tigor menilai salah satu kebijakan yang dinilai konkret dan ampuh untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan menghapuskan parkir liar dan memasang tarif parkir yang mahal untuk kendaraan pribadi di Jakarta. Kebijakan tersebut disarankan karena melihat negara tetangga seperti Filipina, Singapura dan Malaysia yang sudah terlebih dahulu menerapkannya.

"Hapuskan parkir liar dan buat kebijakan biaya parkir yang mahal. Disana, kan. mahal dan ruang parkirnya terbatas," kata Tigor saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Rabu (4/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengatakan nantinya apabila memang diterima dan akan diterapkan oleh Pemda Jakarta, pengaturan tarifnya akan disesuaikan dengan zona keramaian di Jakarta. Maksudnya adalah semakin mendekati pusat kota, maka akan semakin mahal tarif yang akan dikenakan kepada pengguna kendaraan.

"Misalkan di kawasan SCBD, parkir disana sejam Rp 25 ribu, mudah, kan? Orang jadi mikir untuk menggunakan kendaraan pribadi," terangnya.

Oleh sebab itu, ia meyakini penerapan tarif parkir yang mahal adalah salah satu solusi jangka pendek yang dapat diberlakukan oleh Pemda dalam waktu singkat untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta.

Sebelumnya, Tigor menilai penyebab utama tingginya tingkat kemacetan di Jakarta adalah membludaknya kendaraan pribadi di Jakarta. Ia mengungkapkan, sekitar tujuh juta kendaraan pribadi baik mobil ataupun motor beredar di Jakarta setiap harinya. Kendaraan tersebut didominasi berasal  dari kawasan Jakarta setempat, Bekasi, Bogor dan juga Tangerang.

"Ya seharusnya itu kendaraan pribadi jangan lagi diberikan ruang, ruangnya dipersempit dan juga biayanya dipermahal," katanya menegaskan. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER