Jakarta, CNN Indonesia -- Ormas Persatuan Indonesia (Perindo) yang dibidani oleh pengusaha sekaligus politikus Hary Tanoesoedibjo resmi menjadi partai politik. Peluang bos MNC Group untuk menjadikan partainya itu menjadi besar dinilai sangat terbuka.
Pengamat politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah menilai pendeklarasian Perindo menjadi partai saat ini adalah tepat karena memiliki rentang waktu yang cukup lama dengan pemilu mendatang. “Waktunya leluasa untuk menyiapkan segala sesuatunya,” ujar Toto saat dihubungi CNN Indonesia, Sabtu malam (7/2).
Dengan lahirnya partai yang tidak terburu-buru, menurut Toto, maka mempunyai peluang lebih besar untuk target perolehan suara pada pemilu 2019. Namun salah satu direktur di LSI ini menekankan bahwa dengan memiliki rentang waktu cukup lama yakni sekitar empat tahun bukan jaminan untuk bisa menggaet suara yang banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Toto mencermati Hary Tanoe dapat memberdayakan jaringan televisinya yang sangat luas untuk memperkenalkan partai besutannya. “Jaringan media televisinya yang bisa mencapai pelosok-pelosok negeri salah satu modal besar yang bisa diberdayakan,” ujarnya.
Peneliti senior di LSI ini lantas mencontohkan betapa beratnya Wiranto dalam merintis Hanura untuk menjadi partai yang besar karena tidak didukung oleh potensi “serangan udara” melalui jaringan televisi. Sampai saat ini Hanura masih menjadi partai kecil meskipun sudah cukup lama didirikan. “Sutiyoso dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) juga begitu, sangat berat,” ujar dia.
Selain Hary Tanoe menguasai jaringan televisi, menurut Toto, jaringan orang yang dimiliki oleh Hary Tanoe saat masih berada di Partai Hanura juga dapat dimanfaatkan untuk lebih memperkenalkan partainya.
Adapun untuk berkoalisi, Toto menilai Hary Tanoe yang selama ini memiliki kedekatan dengan Koalisi Merah Putih, belum dapat dikatakan partainya dapat memperkuat barisan KMP. “Perindo baru lahir jadi terlalu dini kalau dianggap bisa ikut memperkuat KMP,” tuturnya.
Pendeklarasian Partai Perindo yang digelar di Hall D JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu malam (7/2), dihadiri oleh para elite parpol yang tergabung dalam KMP. Tampak hadir antara lain Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali yang juga Ketua Presidium KMP Aburizal Bakrie (Ical), Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz, Presiden PKS Anis Matta, dan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.
(obs/obs)