DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Pemilihan Tokoh Wantimpres Dianggap sebagai Balas Jasa Jokowi

Resty Armenia, Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 10:58 WIB
Tokoh yang sudah hadir antara lain yaitu Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Subagyo HS, dan Jan Darmadi.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Hasyim Muzadi ketika berbicara tentang penanggulangan terorisme di Indonesia. (CNN Indonesia/Rosmiyati Dewi Kandi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah tokoh yang menjadi kandidat Dewan Pertimbangan Presiden sudah berdatangan ke Istana Negara Jakarta. Tokoh yang sudah hadir antara lain yaitu Hasyim Muzadi, Suharso Monoarfa, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Subagyo HS, dan Jan Darmadi.

Mereka selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk pada saat kampanye pemilihan presiden.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menganggap dipilihnya para tokoh pendukung Jokowi itu sebagai bentuk balas jasa. “Belum dilihat secara jelas terkait keahlian mereka,” kata Syamsuddin saat berbincang dengan CNN Indonesia, Senin (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syamsuddin mengingatkan bahwa untuk memilih orang-orang yang duduk di Wantimpres harus didasarkan pada kebutuhan. “Tidak masalah juga kalau mereka politikus pendukung Jokowi,” ujarnya.

Peneliti senior pada Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI ini juga mengatakan keberadaan Wantimpres dapat dimanfaatkan oleh Presiden Jokowi untuk menolak jika ada suatu tekanan politik atas suatu kebijakan yang akan diambil oleh Jokowi. Misalnya jika ada tekanan dari Megawati Soekarnoputri.

Sembilan orang yang diketahui bakal menjadi Wantimpres yaitu Hasyim Muzadi, Subagyo HS, Sidarto Danusubroto, Hendropriyono, Yusuf Kartanegara, Suharso Monoarfa, Jan Darmadi, Mooryati Soedibyo, dan Rusdi Kirana.

Di antara mereka merupakan tokoh atau orang penting di partai politik, seperti Sidarto Danusubroto (PDI Perjuangan), Suharso Monoarfa (Partai Persatuan Pembangunan), Subagyo HS (Partai Hanura), Yusuf Kartanegara (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ), dan Jan Darmadi (Partai Nasional Demokrat). (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER