Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya sehari sebelum banjir melanda Jakarta, Minggu (8/2), lembaga kajian opini dan kebijakan publik Populi Center mempublikasikan hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah.
Dalam survei itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menempati peringkat teratas sebagai kepala daerah dengan kinerja paling memuaskan. Ia dipilih oleh 22,3 persen responden. Di tempat kedua, menyusul Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dipilih oleh 18,2 persen responden.
“Dua pemimpin ini paling sering dibicarakan,” kata Ketua Populi Center Nico Harjanto kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penilaian publik yang tinggi terhadap Ahok dan Risma, ujar Nico, paling dipengaruhi oleh gebrakan yang dilakukan kedua kepala daerah itu. Ahok misalnya memindahkan warga di bantaran kali ke rumah susun, menata pedagang kaki lima, hingga mereformasi sistem birokrasi.
Ketiga hal itu, menurut Nico, merupakan contoh kinerja yang akan diingat publik. “Warga ingin punya pemimpin yang tegas dalam menjalankan pembangunan dan membersihkan birokrasi. Ini karena selama ini pelayanan publik sangat buruk akibat pungutan liar,” kata dia.
Sementara untuk Risma, kebijakannya yang bakal diingat publik ialah pembuatan taman-taman kota serta penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Dolly. Kedua hal itu, ujar Nico, membuat Risma disenangi publik.
Risma sebenarnya lebih dulu dikenal masyarakat dibanding Ahok. Keberadaan Ahok pun sempat berada di bawah bayang-bayang Jokowi, Gubernur DKI Jakarta sebelum dia.
“Tahun lalu Jokowi menjadi kepala daerah yang dinilai paling baik kinerjanya,” kata Nico.
Survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja kepala daerah ini melibatkan 1.200 responden. Di bawah Ahok dan Risma, berturut-turut ialah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (8,4 persen), Pelaksana Tugas Gubernur Banten Rano Karno (6,8 persen), Gubernur Jawa Timur Soekarwo (6,8 persen), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (6,2 persen), dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (5,2 persen).
Popularitas kepala daerah juga dipengaruhi oleh luas dan signifikansi wilayah yang mereka pimpin. “Ahok banyak mendapat sorotan karena memimpin ibu kota, sedangkan Risma banyak dilihat warga karena Surabaya tidak terlalu besar,” ujar Nico.
Faktor luas dan signifikansi wilayah itu membuat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X dan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah tidak masuk sepuluh besar kepala daerah dengan kinerja terbaik meski sesungguhnya kinerja mereka berdua patut diaparesiasi.
(agk)