Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Dengar Pendapat antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Komisi III DPR RI yang direncanakan digelar Selasa malam (10/2) akhirnya batal. Ketidakhadiran Ahok yang hanya diwakilkan oleh Sekretaris Daerah menjadi alasan rapat tidak jadi dilakukan.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Syaifullah yang hadir menggantikan Ahok mengungkapkan ketidakhadiran sang Gubernur diakibatkan adanya rapat mendadak yang harus dipimpinnya. Ahok pun menitipkan permintaan maaf pada anggota Komisi III dan meminta penjadwalan ulang.
"Sebenarnya pimpinan dan anggota Komisi III menghendaki Pak Gubernur untuk datang. Sebenarnya Pak Gubernur juga mau kemari tapi mendadak harus memimpin rapat soal banjir di Jakarta," ujar Syaifullah ketika ditemui selepas pertemuan dengan pimpinan Komisi III.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau minta maaf dan meminta untuk dijadwal ulang pekan depan," lanjut Syaifullah.
Sebenarnya Komisi III mengundang Ahok untuk membahas mengenai tiga hal, yaitu mengenai reklamasi pantai, masukan soal MRT, dan soal Rutan Pondok Bambu.
"Kami sudah siapkan soal reklamasi, tapi soal rutan dan MRT juga akan kami sampaikan," tambah Syaifullah.
Ditemui terpisah, Wakil Ketua Komisi III Desmond J. Mahesa mengungkapkan mereka menginginkan Ahok untuk datang. Selain itu Sekda yang tidak bisa mengambil keputusan pun menjadi alasan rapat tidak jadi digelar.
"Sekda itu tidak bisa mengambil keputusan," ujar Desmond. Terkait mengapa masalah reklamasi dan pondok bambu dibahas di Komisi III, Desmond mengatakan ada dugaan pencurian pasir dalam kasus reklamasi pantai makanya menjadi persoalan di Komisi III.
"Kami dapat laporan adanya pencuriam pasir di Kepulauan Seribu untuk Teluk Jakarta, dan kami mendapat aduan dari masyarakat makanya kami proses," kata Desmond.
(obs)