Soal Banjir, Jakarta Diminta Kembangkan Deep Tunnel

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 13:42 WIB
Peneliti dan penggagas Multi Purpose Deep Tunnel Firdaus Ali mengatakan pembangunan terowongan bawah tanah menjadi terobosan atasi banjir di Jakarta.
Pekerja memindahkan paket kiriman barang dari KA Logistik yang terjebak banjir, di Kawasan Pergudangan Kampung Bandan, Jakarta, Selasa, (10/2). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk mengatasi banjir Jakarta dibutuhkan cara yang tidak konvensional mengingat kompleksnya situasi tata kota Ibukota Indonesia tersebut. Peneliti sekaligus penggagas Multi Purpose Deep Tunnel (MPDT) Firdaus Ali mengatakan pembangunan terowongan bawah tanah sebagai salah satu terobosan untuk atasi banjir di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Firdaus usai melakukan rapat bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Air, Jumat (13/2).

"Mengatasi masalah tata kelola banjir dan krisis air di Jakarta harus dengan lompatan. Gagasan saya tentang terowongan bawah tanah sudah ada di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jokowi-Ahok, kemungkinan segera direalisasikan," kata Firdaus di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdaus menjelaskan, gagasan yang ia maksud adalah sebuah desain terowongan bawah tanah dengan diameter 13 meter. Di dalam terowongan tersebut terdapat dua lapisan yang dapat digunakan sebagai saluran air sekaligus jalan tol saat tidak banjir.

"Nanti di hulu terowongan ada waduk yang digunakan untuk memisahkan sampah dari air sehingga yang masuk ke laut hanya air," katanya.

Lebih lanjut lagi, Firdaus menyampaikan terowongan ini direncanakan dibangun mulai dari kawasan Pasar Minggu, MT Haryono, Manggarai, Tanah Abang, Roxy, lalu masuk ke Pluit. "Airnya lalu dibuang ke laut lepas, jalan tol masuk ke tol bandara, limbah diolah di Pluit," ujarnya.

Mengenai anggaran pembangunan, Firdaus tidak merinci lebih jauh. Namun, menurutnya kemungkinan besar akan dibangun oleh pihak swasta. "Kendati ini merupakan kewajiban negara untuk mengamankan ibukota dari situasi memalukan (banjir). Tapi karena ada teknologi terintegrasi maka kemungkinan dikerjakan swasta," katanya.

Seperti diketahui, wacana pembangunan terowongan bawah tanah muncul saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Diperkirakan proyek ini akan menelan dana sekitar Rp 16 triliun. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER