Jakarta, CNN Indonesia --
Operasi pencarian dan evakuasi korban musibah AirAsia QZ8501 saat ini telah memasuki tahap akhir. Tidak ditemukannya tambahan korban sejak Jumat (20/2), lalu semakin memperkuat kemungkinan dihentikannya operasi pencarian dan evakuasi dalam waktu tidak lama lagi.Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan pihaknya saat ini mulai mencoba untuk mencari korban diantara reruntuhan badan pesawat di dasar perairan Selat Karimata. Jika korban tidak ditemukan, maka operasi kemungkinan akan segera ditutup."Saat ini fase-fase akhir dari operasi. Kemarin sudah kami coba cari khususnya korban, sudah empat hari terakhir tidak ditemukan lagi. Sekarang kami sudah mulai berpikir tentang badan pesawat dan pencarian korban diantara puing-puing," ujar Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (24/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga hari ini, sudah ada 103 korban kecelakaan QZ8501 yang ditemukan oleh tim SAR, mulai dari di perairan Selat Karimata hingga perairan Majene, Sulawesi. Operasi pencarian dan evakuasi diketahui telah berjalan selama 56 hari sejak 28 Desember 2014 silam.Walaupun akan berakhir, namun Soelistyo mengatakan dirinya belum mampu memberikan rincian anggaran yang digunakan Basarnas selama operasi pencarian dan evakuasi korban berlangsung."Sampai saat ini saya kurang ingat berapa detail anggaran yang keluar. Yang pasti kami mendapat bantuan dari banyak pihak selama operasi kemarin. Mulai dari bantuan bahan bakar hingga bantuan armada asing," kata Soelistyo (sip)