Ridwan Kamil Minta Australia Hormati Hukum di Indonesia

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Feb 2015 05:26 WIB
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta kepada pemerintah dan masyarakat Australia untuk menghormati hukum yang berlaku di Indonesia
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X, terkait penyelenggaraan PON ke-19, Jakarta, Selasa (3/2). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Bogor, CNN Indonesia -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta kepada pemerintah dan masyarakat Australia untuk menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Ia berpandangan setiap negara memiliki hukum yang harus dihormati oleh negara lainnya.

Hal itu disampaikan oleh Ridwan ketika seorang wartawan media Australia meminta komentar mengenai imbas eksekusi terpidana mati terhadap investasi asing yang ada di Indonesia. Ia menegaskan akan mengikuti apapun keputusan yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu pertanyaan yang sulit. Saya ikuti apapun keputusan Presiden. Sebagai Walikota dan sebagai warga negara, kami selalu hormati hukum negara lain dan kami juga harus meminta imbal balik dari pemerintah negara lain untuk menghormati hukum di Indonesia," ujar Ridwan di kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (26/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iapun mengaku sadar bahwa selalu ada pandangan yang berbeda-beda soal hukuman mati. "Di beberapa negara, hukuman mati tidak bisa diterima, tapi ini adalah hukum yang ada di negara kami, jadi menurut saya, dengan menghormati nilai dan hukum ini, seharusnya ada apa yang biasa disebut mutual understanding," kata dia.

Meski demikian, imbuh Ridwan, ia mengerti alasan mengapa masyarakat dan pemerintah Australia menyerukan protes-protes yang selama ini dilakukan. "Tapi saya juga mengerti bagaimana masyarakat Australia mengekspresikan (protes) itu. Tapi pada akhirnya, kami tidak dapat memaksakan aspirasi ini. Ini adalah hukum yang digunakan selama ini hidup di Indonesia," ujar dia.

Oleh sebab itu, Ridwan tidak memandang eksekusi hukuman mati akan mempengaruhi investasi asing yang menanam modalnya di Indonesia. "Saya rasa tidak (berpengaruh). Ini masalah hukum," kata dia.

"Yang jelas, pernyataan saya adalah saya menghormati bagaimana orang Australia mengekspresikan permintaan ampunannya, tapi saya mohon hormati keputusan Presiden. Karena menurut saya, Presiden juga pasti memikirkan seluruh aspek, termasuk kemanusiaan," ujar dia. (utd/utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER