Jokowi Tolak Tawaran Australia Barter Terpidana Mati

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 05 Mar 2015 18:45 WIB
Presiden Joko Widodo secara tegas menolak tawaran Australia untuk bertukar tahanan, antara duo Bali Nine dengan tahanan WNI di negeri kangguru itu.
Personel Brimob Polda Bali mengawal terpidana mati dalam latihan pengamanan di Markas Brimob Polda Bali, Denpasar, Jumat (27/2). Menjelang pemindahan dua warga Australia terpidana mati, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, Brimob Polda Bali telah menyiagakan sekitar 20 personel untuk pengamanan melekat bagi kedua terpidana mati serta sejumlah pasukan anti huru-hara. (Antara Foto/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menolak tawaran pemerintah Australia yang ingin menukar duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Syukumaran, dengan warga negara Indonesia yang menjadi tahanan di Negeri Kangguru itu.

"Tidak ada (pertukaran tahanan)" ujar Presiden Jokowi di Istana Bogor, Kamis (5/3).

Ia mengungkapkan, Indonesia ingin selalu menjaga hubungan baik dan bersahabat dengan negara manapun. "Tapi sekali lagi, kedaulatan hukum tetap kedaulatan hukum. Kedaulatan politik kita tetap kedaulatan politik kita," kata dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpandangan, pertukaran tahanan tidak akan mempengaruhi keadaan Indonesia yang saat ini dianggap sedang mengalami masa darurat narkoba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lihatlah berapa yang meninggal setiap hari generasi kita. Kita lihat masa depan," ujar dia.

Jokowi memaparkan, saat ini ada sekitar 4,5 juta orang yang harus memperoleh perawatan dan rehabilitasi secara intens akibat penyalahgunaan zat berbahaya itu.

"Lihatlah 4,5 juta orang yang harus direhabilitasi karena narkoba. Lihatlah itu. Jangan selalu dilihat yang dieksekusi. Lihatlah juga korbannya," kata dia.

Mengenai kabar yang beredar bahwa eksekusi akan digelar pada akhir pekan ini, Jokowi meminta wartawan untuk menanyakannya langsung kepada Jaksa Agung M Prasetyo. "Tanyakan ke Jaksa Agung. Eksekutornya di Jaksa Agung," ujar dia.

Sang Presiden mengaku belum melakukan komunikasi lagi dengan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott terkait eksekusi ini. "Tidak ada (komunikasi)," kata Jokowi. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER