Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim 9 Syafii Maarif menilai Polri terlalu fokus pada KPK ketimbang dengan pemberantasan kejahatan yang berkembang di masyarakat.
Salah satunya, dengan perkara kasus Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto, yang bagi Syafii tidak jelas duduk perkaranya.
"BW (Bambang Widjojanto) itu saya tidak tahu dimana salahnya, tapi sudah dibegitukan. Sejak kasus BG, polisi sangat emosional," kata Syafii usai bertemu Jusuf Kalla, di Kantor Wapres, Jakarta Selasa (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta seluruh pihak penegak hukum tidak seolah-olah mencari kesalahan jika memang pihak yang dituju tidak salah tetapi dengan tujuan mencari keadilan.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini berpandangan setelah polisi yang terbawa emosi maka pihak KPK malah ikut terseret emosi sehingga kedua lembaga bertarung terus menerus.
"Urusan polisi bukan menggarap KPK dan begal yang banyak selama ini," katanya.
Kasus kesaksian palsu di bawah sumpah pengadilan yang melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto semakin mendekati babak akhir. Kabarnya berkas pemeriksaan terhadap Bambangpun sudah lengkap dan tinggal menunggu dilimpahkan ke Kejaksaan Agung.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Viktor Edi Simanjuntak mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut. "Sudah rampung, ya," ujar Viktor sesaat sebelum memasuki mobil dinasnya di Mabes Polri.
Menurut pria yang juga menjadi ketua tim penangkapan Bambang Widjojanto pada Jumat (23/1), pihaknya belum akan melimpahkan berkas tersebut ke Kejaksaan Agung. Dia masih menunggu resume yang harus dilengkapi dari berkas tersebut.
(sur)