Hilang di Turki, Dugaan 16 WNI Gabung ISIS Menguat

Aulia Bintang | CNN Indonesia
Senin, 09 Mar 2015 14:44 WIB
Polri ikut turun tangan untuk membantu pemerintah dalam mencari keberadaan 16 WNI termasuk meminta bantua Interpol, dugaan keterlibatan ISIS menguat.
Ilustrasi ISIS. (CNN Indonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 16 orang warga negara Indonesia yang hilang saat tengah berada di Turki hingga kini belum ditemukan. Dugaan mereka terlibat organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pun menyeruak karena Turki menjadi negara yang berbatasan langsung dengan Suriah.

Kepolisian Republik Indonesia turun tangan untuk membantu pemerintah dalam mencari keberadaan 16 WNI tersebut dengan mendalami latar belakang ke-16 orang itu di kota kelahiran mereka masing-masing.

"Kami sekarang menarik mundur untuk melihat siapa saja mereka, kehidupan mereka di tempat asal mereka bagaimana, dan apakah mereka pernah tergabung dalam sebuah kelompok tertentu," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Rikwanto di Jakarta, Senin (9/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rikwanto menambahkan isu keterkaitan mereka kepada ISIS sangat kuat karena Turki memang berbatasan langsung dengan Suriah. Selain itu analisa pihak Turki pun turut memperkuat dugaan tersebut.

Sikap 16 WNI tersebut yang tiba-tiba memisahkan diri dengan rombongan yang mereka itu, menurut Rikwanto juga menguatkan dugaan mereka bergabung dengan ISIS.

Sebelumnya, ke-16 WNI tersebut datang ke Turki sebagai wisatawan yang menggunakan jasa Smailing Tour bersama 25 orang lainnya pada 24 Februari lalu. Adapun, ke-16 orang ini terdiri dari tiga keluarga besar serta dua orang yang tidak mempunyai hubungan keluarga.

Setelah tiba di Istanbul, mereka memisahkan diri, mengaku ada urusan keluarga dan akan kembali pada 26 Februari. Seperti dijanjikan, pada 26 Februari ketua rombongan menelepon salah satu dari 16 orang tersebut, namun mereka mengatakan urusan belum selesai dan nanti akan bergabung di bandara saat pulang.

Rikwanto menjelaskan, saat ini Polri terus melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi, Badan Intelijen Nasional, Kementerian Luar Negeri, serta penyedia tur yang digunakan 16 WNI tersebut. Rikwanto menambahkan 16 WNI tersebut sama sekali tak melanggar aturan administrasi saat memasuki wilayah Turki.

"Mereka ke Turki karena melakukan perjalanan wisata dan semua aspek administrasi sejauh ini benar dan tak ada yang dilanggar. Mereka ke sana memang untuk tur," ujarnya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER