Jakarta, CNN Indonesia -- Tokoh agama asal Cianjur Chep Hernawan ditangkap Polres Cianjur atas tuduhan penipuan kemarin. Pria yang mengaku sebagai pengirim jihadis untuk ISIS ini ditangkap atas laporan seorang pengusaha asal Lampung.
Menurut Kapolres Cianjur Ajun Komisaris Besar Dedy Kusuma Bakti, kasus ini berawal dari perkenalan Chep dengan pengusaha asal Lampung tersebut yang berinisial T pada Desember 2010. "T dikenalkan seseorang dengan Chep di rumahnya di Cianjur," kata Dedy kepada CNN Indonesia, Minggu (22/3).
Selang sebulan setelah pertemuan itu, Chep dan T kembali bertemu. Pada 4 Januari 2011, T kembali menemui Chep di rumahnya, Jalan Aria Wiratunadar Cianjur. Saat pertemuan kedua inilah menurut Dedy, Chep mengatakan bahwa ia mendapat beberapa proyek dari Pemprov Jawa barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek tersebut diklaim Chep didapatnya berdasarkan penunjukan langsung. "Chep mengaku proyek itu didapatnya antara Maret sampai Juni 2011," ujar Dedy.
T kemudian tertarik untuk bersama Chep memodali proyek tersebut. Ia kemudian menyetor uang sebesar Rp 150 juta yang dibuktikan denngan lima lembar kuintasi.
Namun sampai akhir Juni, atau tenggal waktu pelaksanaan proyek tersebut, tidak ada kabar dari Chep kepada T. Selain itu, T menurut Dedy merasa tidak ada itikad baik dari Chep untuk mengembalikan uang tersebut.
Akhirnya T melaporkan kasus dugaan penipuan itu ke Polres Cianjur. Namun kasus tersebut baru dilaporkan pada 20 Februari 2013 lalu. Setelah serangkaian penyelidikan oleh Polres Cianjur, Chep ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus tersebut, Polres Cianjur telah memeriksa lima orang saksi. "Penangkapan ini, murni penipuan sebagaimana Pasal 378 KUHP, tidak ada kaitannya dengan ISIS," tegas Dedy
Kemarin pengusaha peleburan plastik ini ditangkap oleh penyidik dari Polres Cianjur. Ia ditangkap tanpa perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolres Cianjur untuk ditahan.
Sebelumnya Chep yang ditemui CNN Indonesia di kediamannya di Cianjur mengaku sudah memberangkatkan seratusan orang ke Suriah untuk bergabung bersama ISIS.
Dari jumlah sebanyak itu, rata-rata mereka tertarik untuk menjadi anggota ISIS lantaran tertarik faktor ideologi. "Jarang yang bermotif ekonomi," katanya. Dari sejumlah pemberangkatan, menurut Chep, kebanyakan dari mereka berasal dari Pulau Jawa. Hampir jarang peminat yang meminta bantuannya untuk mengongkosi perjalanan Indonesia-Suriah berasal dari luar Jawa.(
Baca juga: Cara Chep Berangkatkan WNI ke ISIS)
Salah satu orang yang diberangkatkan Chep adalah Bachrumsyah, pria yang ada dalam video propaganda ISIS yang tersebar pada Agustus 2014 lalu. Chep juga mengaku bahwa dirinya adalah salah satu kandidat untuk berangkat ke Timur Tengah.
Sebelum berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS, ratusan WNI harus menjalani dua jenis pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan selama tiga hari di Gunung Gede.
Latihan pertama yang mesti dilakukan para WNI adalah tidak boleh makan nasi selama sebulan. Hal ini dilakukan agar perut beradaptasi dengan makanan lokal di Suriah. Latihan kedua adalah adaptasi dengan cuaca dingin menggigit di Suriah dan Irak saat malam hari dan musim dingin.
Untuk latihan ini, selama tiga hari mereka berlatih di gunung-gunung yang notabene cuacanya dingin, di antaranya Gunung Gede dan Gunung Salak di Jawa Barat. (
Baca juga: Chep Hernawan: Saya yang Berangkatkan Bachrumsyah)
(sur)