Anggota ISIS yang Pulang Potensial Jadi Pelaku Pengeboman

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mar 2015 17:55 WIB
Usai perang Afghanistan, banyak simpatisan kembali membentuk jaringan dan melakukan aksi teror.
Rumah M Amin Mude yang diduga menjadi 'fasilitator' ISIS yang terletak di Perumahan Legenda Wisata Zona Vivaldi, Cibubur, Bogor, digeledah tim Densus 88 Polri dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya.(Detik.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Ali menilai keberadaan ISIS di Indonesia tidak bisa disepelekan. Apalagi saat ini tak sedikit warga Indonesia yang diketahui berada di Suriah dan menjadi simpatisan ISIS.

As'ad menyampaikan, pemerintah perlu mewaspadai pengiriman orang-orang ke Suriah maupun Irak yang diindikasi akan bergabung dengan ISIS.

Berkaca pada pengalaman di masa lalu saat akhir Perang Afghanistan, jelas As'ad, sekembalinya dari luar negeri banyak simpatisan yang kemudian bergerak membentuk jaringan-jaringan dan kemudian melakukan aksi teror. Ia mencontohkan kasus ledakan bom yang marak terjadi di Indonesia pada tahun 2000-an.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada akhirnya mereka (simpatisan yang keluar negeri) yang jadi pelaku peledakan, apakah dibawah komando pimpinan pusat atau sempalannya," kata As'ad di Jakarta, Minggu (22/3).

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Pol Saud Usman Nasution. Menurutnya ancaman ISIS di Indonesia patut diwaspadai lebih jauh.

Apalagi saat ini, menurutnya, ada dua tokoh besar yang menjadi motor ISIS di Indonesia. Mereka adalah amir Jamaah Anshoru Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir dan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso.

Tak hanya itu, wilayah Poso juga disebut-sebut sebagai basis ISIS di Indonesia yang perlu diwaspadai oleh masyarakat.

"Abubakar al-Baghdadi (pimpinan tertinggi ISIS) sudah bilang kalau mau berlatih silakan datang ke Poso," ucap Saud.

Sebagaimana diketahui, Polri kini tengah memburu dan telah menangkap para donatur atau orang yang memfasilitasi para warga Indonesia yang ingin pergi ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISI. Pada Sabtu (22/3) kemarin, Polres Cianjur menangkap Chep Hernawan. Meski dia ditangkap dalam kasus penipuan, tapi Chep mengaku telah memberangkatkan sebanyak 156 orang ke Suriah. (Baca juga:Donatur Akui Sudah Danai Kepergian Seratusan Simpatisan ISIS).

Hari ini, Densus 88 telah menggelah empat lokasi, yakni Cisauk Tangerang Selatan, Tambun Bekasi, Petukangan Jakarta Selatan, daerah antara Cileungsi dan Bogor. Sebelum penggeledahan itu, kemarin, Densus menangkap dua orang yang diduga sebagai donatur yang memberangkat simpatisan ke Suriah.

Mereka adalah M.Fachri. Dia duga terlibat pembinaan, pengarahan, perekrutan simpatisan ISIS untuk diberangkatkan ke Suriah atau Irak baik secara langsung ataupun online. Dia juga mengumpulkan dana untuk kegiatan ISIS di Indonesia, atau memberangkatkan simpatisan ke Suriah atau Irak untuk bergabung dengan ISIS.

Dia juga pengelola website www.almustaqbel.net yang mengunggah berita provokasi dan kebencian agar orang bergabung dengan ISIS. Penyandang dana lain untuk memberangkatkan orang Indonesia untuk bergabung dengan ISIS adalah Amin Mude. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER