Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 16 warga negara Indonesia yang ditahan di Turki akan dipulangkan dalam waktu dekat. Segera setibanya di tanah air, polisi segera memeriksa mereka yang berusia dewasa sebelum mengembalikan mereka ke daerah asal masing-masing.
"Informasi deportasi dalam waktu dekat, tapi waktunya belum tahu," kata Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti di Jakarta, Minggu (22/3).
Dari 16 WNI yang kini ada di Turki, menurut Badrodin tidak semua bisa dipulangkan. Hanya 12 orang yang bisa dipulangkan. "Ada empat orang yang belum bisa dipulangkan, salah satunya hamil tua sehingga ditunda deportasinya," kata Badrodin.
Untuk bisa memulangkan mereka, pemerintah mengirim tim gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Mabes Polri, Badan Intelejen Negara, dan Kementerian Luar Negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari Mabes Polri, 16 WNI yang hendak menyebarang ke Suriah melalui Turki tersebut adalah:
1. Ririn Andrian Sawir
2. Qorin Mudadiyatul Haq
3. Nalyla Syahidah
4. Jauza Firdaus Nuzula
5. Ikrimah Waliturohman
6. Alya Nur Islam
7. Agha Rustam Rohmatulloh
8. Abdurrahman Umarov
9. Tiara Nurmayanti Marlekan
10. Syifa Hidayah Kalashnikova
11. Daeng Stanzah, asal Ciamis
12. Ifah Syarifah
13. Ishaq
14. Asiyah Mujahidah
15. Aisyahnaz Yasmin, asal Bandung
16. Muhammad Ihsan Rais, asal Ciamis.
Dua dari 16 WNI itu yakni Ririn Andrian Sawir dan Tiara Nurmayanti Marlekan adalah isteri dari dua orang yang sudah tewas karena terkait dengan kelompok radikal.
Ririn adalah isteri dari Achsanul Huda, warga negara Indonesia yang lebih dulu pergi ke Suriah. Huda kini telah tewas di negeri yang tengah berkonflik itu. Ririn ke Turki tidak sendiri, ia membawa serta tujuh orang anaknya untuk menyeberang ke Suriah.
Sementara Tiara adalah istri dari M Hidayah, pelaku teroris yang telah tewas di Tulungagung. Tiara pergi ke Turki bersama anaknya yang bernama Syifa Hidayah Kalashnikova.
(sur)