Jakarta, CNN Indonesia -- Kubu Aburizal Bakrie di Fraksi Golongan Karya akhirnya bergerak untuk melawan langkah yang dilakukan kubu Agung Laksono. Loyalis kubu Aburizal Bakrie pun berencana untuk melakukan rotasi bagi para kader yang berpindah ke kubu Agung Laksono.
Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo mengungkapkan perlawanan tersebut dilakukan lantaran selama ini kubunya terkesan diam dan pasif melayani manuver kubu Agung Laksono.
"Ketua FPG akan menyampaikan langkah jangka pendek yang salah satunya adalah memberikan sanksi tegas bagi anggota fraksi yang awalnya tidak mengakui Munas Jakarta tapi karena iming-iming jabatan jadi loncat ke sana," ujar Bambang saat ditemui di ruang rapat FPG, Senin petang (23/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Ketua Fraksi Golkar Ade Komaruddin menyatakan besok, Selasa (24/3) perombakan atau rotasi akan dilakukan. Selain itu, perombakan juga akan dilakukan melalui pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan yang lainnya.
Perombakan tersebut, kata Ade, akan dilakukan terhadap anggota FPG yang sudah bergabung dengan kubu Munas Jakarta. Ade mengungkapkan perombakan dilakukan sebagai bentuk efektivitas dalam tubuh FPG.
"Langkah diambil agar ada efektivitas kinerja DPR terutama FPG. Kami khawatir akan terganggu karena satu dua teman telah bergabung dengan kubu Ancol," kata Ade.
Sayangnya, Ade ataupun Bambang tak mau menyebutkan siapa saja orang-orang yang akan terkena rotasi tersebut. Ade hanya menegaskan ada 16 orang yang akan menerima rotasi oleh FPG.
"Salah satunya kami akan umumkan pergantian terhadap Wakil Ketua MPR," lanjut Ade.
Sementara itu, Pimpinan DPR RI menolak permintaan Partai Golkar pimpinan Agung Laksono untuk mengubah susunan fraksi di parlemen. Langkah pimpinan DPR tersebut disyukuri oleh Ade Komarudin.
"Kami dari fraksi sangat mengapresiasi pada pimpinan DPR yang konsisten menjalankan prosedur sesuai tata tertib di DPR," kata Ade.
Selain itu, Ade menyayangkan langkah yang dilakukan oleh kubu Agung Laksono yang telah mengumumkan perubahan susunan pengurus fraksi dalam rapat paripurna. Padahal menurut Ade, belum ada putusan hukum tetap mengenai sengketa internal Partai Golkar.
Ade menambahkan, belum saatnya Agung Cs menyampaikan soal perombakan fraksi. Meski begitu, Ade mengatakan akan mempersilakan kubu Agung untuk mengambil alih kantor FPG dengan catatan ketetapan hukum yang mengikat atau inkrah.
"Jika sudah ada putusan yang inkrah saya dan teman-teman di sini akan mempersilakan, tidak perlu menyerbu dan tidak usah datang tiba-tiba dan mendobrak," kata Ade.
(utd)