Usut Pembunuhan Intel TNI, Komisi I dan III DPR ke Aceh

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 13:22 WIB
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan tim gabungan Komisi I dan Komisi III akan pergi ke Aceh pada Ahad (29/3).
Rekan-rekan Serda Hendri menghibur keluarga almarhum saat jenazah tiba dari kawasan Batee Pila Desa Alue Papeun Aceh utara, Provinsi Aceh. Selasa (24/3). (AntaraFoto/Rahmad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus pembunuhan yang dialami dua anggota Tentara Nasional Indonesia di Aceh mendapat perhatian serius dari Dewan Perwakilan Rakyat. Rencananya, Komisi I dan III DPR RI akan membentuk tim gabungan yang akan dikirimkan langsung ke Aceh untuk memantau keadaan.

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq mengatakan tim tersebut akan berangkat ke Aceh pada Ahad (29/3) untuk bertemu dengan petugas keamanan yang ada di sana. "Ahad nanti komisi I dan III akan mengirimkan tim gabungan ke Aceh khusus untuk merespon kasus dibunuhnya dua aparat TNI," ujar Mahfudz saat ditemui di Komisi I DPR RI, Kamis (26/3).

"Jumlahnya 6 orang dari Komisi I dan 10 orang Komisi III. Kami akan bertemu dengan Kapolda, Pangdam dan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) daerah di sana," katanya melanjutkan.

Mahfudz menambahkan kasus pembunuhan tersebut membuktikan jika kelompok sipil bersenjata di Aceh masih ada dan berkeliaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, dia menduga kelompok sipil tersebut masih memiliki kaitan dengan kelompok Gerakan Aceh Merdeka yang pernah meneror Aceh pada 2004.
Baca Juga: Fokus Intel TNI Terbunuh di Aceh

Mahfudz mengingatkan jika memang gerakan separatis di Aceh masih ada maka pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap kasus tersebut. Pemerintah harus bisa membedah kasus tersebut dalam berbagai aspek.

"Jika misalkan kelompok sipil masih ada kaitannya dengan GAM, ini artinya gerakan separatis di Aceh belum sepenuhnya tuntas," kata Mahfudz.

"Ini harus menjadi perhatian penting pemerintah," kata anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Sebagaimana diketahui, Sersan Satu Indra Irawan dan Sersa Dua Hendrianto diculik oleh sekelompok orang tak dikenal sejak Senin sore (23/3). Saat itu mereka sedang berpakaian sipil dan baru bersilaturahmi ke rumah Kepala Mukim Desa Alumbang.

Tak jauh dari rumah sang Kepala Mukim, keduanya didatangi sekelompok orang bersenjata dan dinaikkan ke mobil yang kemudian melaju ke arah Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.

Selasa pagi (24/3) sekitar pukul 08.30 WIB, sebanyak 13 anggota Satuan Intelijen dan Keamanan serta Satuan Narkoba Polres Lhokseumawe menelusuri peristiwa hilangnya Sertu Indra dan Serda Hendri. Sesampainya di Desa Bate Pilah, mereka menemukan mayat dua anggota Intel itu dalam posisi tertelungkup, tangan terikat, dan hanya memakai celana dalam. Pada jenazah mereka ditemukan banyak luka tembak yang diduga dilakukan dari jarak dekat.

Melihat rekannya tewas, tim segera berkoordinasi dengan pasukan Brimob yang bersiaga di Pos Polisi Nisam Antara. Selanjutnya Brimob bersama petugas Polres Lhokseumawe mengecek dua mayat tersebut dan memastikan bahwa keduanya adalah anggota TNI Angkatan Darat yang bertugas di unit intelijen Kodim 0103 Aceh Utara. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER