Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia akan menggelar latihan perang Pasukan Pemukul Reaksi Cepat di Poso, Sulawesi Tengah. Latihan itu akan disusul oleh operasi keamanan. Poso dipilih sebagai tempat latihan perang dan operasi keamanan karena sejumlah alasan.
Alasan pertama, untuk persiapan pengamanan Sail Tomini 2015 yang digelar bulan September. Acara yang berlokasi di Sulawesi Tengah itu bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan pengembangan potensi sumber daya kelautan dan pariwisata Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau kecil.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan latihan perang menjadi relevan karena banyak pihak asing akan datang ke Sail Tomini 2015. Oleh sebab itu Indonesia selaku tuan rumah akan memastikan tak ada kendala keamanan yang muncul dan dapat mengganggu acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan kedua, terkait potensi terorisme di Poso. “Potensinya tidak tinggi sekali, tapi ada. Akan kami atasi sehingga Sail Tomini bisa dilaksanakan tanpa gangguan,” kata Tedjo.
Berdasarkan informasi yang diterima Tedjo, sejauh ini laporan gangguan di Poso yakni adanya kelompok orang yang tinggal di gunung, yang saat turun gunung untuk mencari makan kerap menganggu warga.
“Harus kita dekati secara persuasif, sebetulnya apa yang mereka minta,” kata mantan KSAL itu.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko membenarkan adanya potensi terorisme di Poso. “Memang ada, seperti kelompok Santoso. Polisi sudah bekerja (menangani potensi terorisme), kami cuma menambah kekuatan. Yang kami takutkan, kalau potensi itu kami diamkan, mereka akan nyaman di sana,” kata dia.
Itu pula, menurut Moeldoko, yang membuat TNI menggelar latihan perang di Poso.
(agk)