Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruarar Sirait menyatakan kaderisasi dan regenerasi ketua umum baru akan terjadi pada 2020. Pasalnya, Megawati Soekarnoputri dipastikan akan menjabat Ketua Umum PDIP lagi.
Maruarar mengatakan hal itu sudah sesuai dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP yang diadakan pada Agustus 2014 lalu. Dalam rakernas itu, diputuskan dua hal. Pertama, PDIP mendukung penuh pemerintahan. Lalu, alasan kedua dalam rakernas, katanya, semua anggota setuju dengan pencalonan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.
"Dalam rakernas semuanya setuju dan mendukung Bu Mega menjadi ketum. Dengan alasan beliau masih sehat dan masih sangat dibutuhkan sebagai perekat dan pemersatu partai," kata Maruarar saat ditemui di acara donor darah Taruna Merah Putih, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (29/3).
Meski demikian, Maruarar berpendapat regenerasi dan kaderisasi PDIP telah berjalan secara mantap. Menurutnya, walaupun ketum masih terus dijabat Megawati, regenerasi dan kaderisasi yang baik itu tercermin dari adanya pemimpin muda dari PDIP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di level eksekutif, sebut saja Ganjar Pranowo yang menjadi Gubernur Jawa Tengah. Ada pula Teras Narang sebagai Gubernur Kalimantan Tengah," katanya.
Maruarar juga mengatakan dalam tahap legislatif terdapat Rieke Diah Pitaloka dan Budiman Sudjatmiko sebagai politikus muda dari PDIP.
Menurut Maruarar, ukuran nyata untuk kaderisasi dan regenerasi suatu partai dapat lebih terukur dari level legislatif dan eksekutif suatu partai.
"Tidak mungkin kondisi ini terjadi tanpa dukungan Bu Mega sebagai ketum. Untuk menjaga transisi ini, masih butuh Bu Mega untuk lima tahun ke depan," katanya.
Lebih jauh lagi, Maruarar mengatakan tantangan ke depan bagi PDIP adalah bagaimana caranya supaya lebih solid. "Namun, kami yakin PDIP akan makin kompak. Kami juga akan lebih kuat di parlemen," katanya.
(utd)